get app
inews
Aa Text
Read Next : Kunjungi Pabrik Kerupuk di Sidoarjo, Emil Diminta Perluas Akses Pasar

Bappilu Demokrat Surabaya Minta Pelantikan Emil Dardak Sebagai Ketua Jatim Ditunda

Sabtu, 16 April 2022 | 19:25 WIB
header img
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Doddy Irawan. (Foto: Dok Pribadi)

SURABAYA, iNews.id - Hasil Musyawarah Daerah (Musda) yang menunjuk Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur (Jatim) masih mendapat kritik dari para kader partai berlambang mercy tersebut. 

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Doddy Irawan menyayangkan keputusan DPP yang menunjuk Emil sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim.

Ia menyebut, Partai Demokrat mengkhianati asas demokrasi. 

"Saya merasa menyayangkan, awalnya saya bangga sama Demokrat, sama ketum (Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono/AHY), termasuk Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Adanya Demokrat ini partai yang cukup lengkap, nasionalis, dan religius. Nasionalis menjunjung tinggi demokrasi, tapi kenyataannya kok seperti ini," kata Doddy, Sabtu (16/4/2022).

Doddy mengungkapkan, DPP seharusnya mendengar aspirasi kader di bawah, termasuk peninjauan peraturan organisasi (PO) yang digunakan saat Musda lalu. PO tersebut dinilai melanggar AD/ART.

"Saya mendengar juga soal DPP yang meminta kader mengirim protes ke mahkamah. Sebenarnya masuk akal juga ketika kader mempermasalahkan PO dan AD ART. Poin-poinnya memang tidak sesuai dengan eranya Demokrat dulu di era SBY," katanya. 

Menurut Doddy, kalau DPP masih nekat melantik Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim, sama saja tidak menghargai aspirasi kader di bawah.

Dirinya meminta pelantikan ditunda. Dodik juga mengingatkan, bahwa selama ini, partai bisa berjalan karena kerja keras kader di akar rumput. Mulai DPC, PAC, hingga rating.

Kalau kader bawah mengatahui Demokrat tidak demokratis, bisa-bisa kader membelot.

"Partai Demokrat di awal nasional religius. Jangan tidak sesuai itu, jangan sampai saling sikut-sikutan dan zalim lah," tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Sidoarjo, Juana Sari yang menyebut, DPP tidak bisa melihat kondisi akar rumput di Jatim.

Padahal, mayoritas suara kader di Jatim menginginkan Bayu Airlangga sebagai ketua DPD dan dibuktikan dengan raihan 25 dukungan DPC saat Musda. 

"Masyarakat bisa melihat apa yang terjadi di Jatim. Jatim ini barometer Demokrat, kalau di sini saja masih ramai, 25 DPC itu tidak sedikit. Menyatukan 25 DPC dibanding 13 DPC kan bisa dilihat berat mana, kami prihatin dengan keputusan DPP," kata Juana. 

Juana mengungkapkan, AHY seharusnya turun langsung melihat kondisi kader di seluruh 38 kabupaten/kota Jatim. Di mana, mayoritas mendukung Bayu.

Tidak hanya itu, Juana menjelaskan, alasan kader lebih memilih dan mendukung Bayu saat Musda, karena menantu Pakde Karwo itu suka turun ke akar rumput. 

"Kami prihatin sebagai ketua DPC tidak mendapatkan perhatian yang lebih, seolah-olah kita ini dikatakan tidak siap kalah. Sebetulnya bukan itu, kami sebagai salah satu pendukung Bayu merasakan betul, peran Bayu dalam menggalang dukungan, membesarkan partai, turun ke bawah," katanya.

Diketahui, Emil Elestianto Dardak terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim periode 2022-2027.

Wakil Gubernur Jatim itu ditetapkan sebagai ketua setelah bersaing ketat dengan Bayu Airlangga pada Musda DPD Partai Demokrat Jatim di Surabaya beberapa waktu lalu.

Dalam Musda, Bayu Airlangga meraih sebanyak 25 dukungan dari DPC. Sedangkan Emil Elestianto Dardak meraih 13 dukungan DPC.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut