SURABAYA, iNews.id – Amanda Putri Rahmawati (17 tahun) sekarang bisa bernafas lega. Selain dibantu membayar cicilan tunggakan biaya sekolah, namanya juga sudah masuk dalam data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Alhamdullilah,” ucap Amanda singkat saat ditemui di rumah kontrakannya di Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Rabu (27/4).
Kisah Amanda sendiri sempat viral seminggu terakhir setelah diberitakan oleh media. Pasalnya, selain kesulitan membayar tunggakan biaya sekolah, Amanda juga hampir kehilangan tempat berteduh setelah rumah yang ditinggalinya sudah habis masa kontrakannya pada April ini.
Untung saja, pemilik kontrakan berbaik hati memberikan kelonggaran dengan cara mengangsur. Amanda dibantu budenya bernama Susiana (49 tahun) baru mampu membayar Rp2.000.000 dari total biaya kontrakan sebesar Rp8.000.000/tahun. Itu pun uang untuk membayar kontrakan diperoleh dari hasil pinjaman.
Amanda sendiri adalah salah satu siswi kelas 2 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di kawasan Surabaya Utara.
Berlatar belakang dari keluarga tidak mampu dan anak tunggal, Amanda sudah berstatus piatu. Ibunya meninggal karena sakit pada Juli 2021 lalu akibat komplikasi. Seminggu sebelumnya, neneknya juga meninggal akibat sakit yang sama.
Editor : Ali Masduki