Ia menyebut kedatangan pasien asal luar negeri ini diakuinya menjadi salah satu pendongkrak wisata medis di Surabaya. Mengingat banyak perusahaan multinasional di Surabaya dan Jawa Timur.
"Selain dari Korea Selatan dan Jepang, ada juga yang dari Inggris. Mayoritas mendaftar untuk fasilitas program hamil. Apalagi kami juga bekerjasama dengan Morula IVF (klinik fertilitas)," ujarnya.
Pasien luar negeri juga datang untuk mengikuti program bedah syaraf. Fasilitas itu menjadi salah satu keunggulan di National Hospital. "Kami punya teknologi yang advanced dan mengutamakan pasien. Ke depannya kami akan mengembangkan medical tourism itu kami mudah-mudahan pascapandemi bisa berjalan lagi," tegas dia.
Presiden Direktur PT Morula Indonesia, dr. Ivan menambahkan bahwa pihaknya optimistis pasien dari luar negeri dan dalam negeri akan bertumbuh semakin besar di 2022. Ivan menarget pasien yang datang dari program wisata medis ini meningkat 25 persen tiap tahunnya.
"Kerjasama bisnis yang sangat strategis, karena klinik fertilitas tidak bisa berdiri sendiri. Oleh karenanya kerjasama dengan National Hospital menjadi sebuah kunci untuk bisa saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain," paparnya.
Editor : Arif Ardliyanto