SURABAYA, iNews.id - Pendiri sekaligus Komisaris Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, menyebutkan sinyalemen pergeseran kriteria calon presiden untuk pengganti Jokowi pada 2024.
Menurut dia, jika sebelumnya masyarakat menginginkan presiden yang merakyat dan cerdas, sekarang kriteria cerdas menjadi lebih dominan.
"Perubahan ini menarik, artinya masyarakat sudah berpindah ke calon presiden yang the next Jokowi. Jadi kalau Jokowi merakyat, sekarang coba dicari yang cerdas dan merakyat,“ kata dia dikutip dari Tempo.
Merujuk pada pengamatan tipologi pemimpin tersebut, maka dinamika gaya kepemimpinan nampak sepanjang kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi hingga presiden 2024 mendatang.
Tokoh Nasional Rizal Ramli mengatakan bahwa Jokowi merupakan anti tesis SBY. "Mulai dari content, style, gesture adalah Jokowi," ungkap RR.
Sementara itu, publik justru menilai bahwa RR adalah ante tesis Jokowi. Ia bukan sekedar hadir untuk rakyat. Lebih dari itu.
RR adalah sosok cerdas dengan sederet sepak terjang kebijakan tepat sasaran. Mulai dari misi, konten, style, gestur, kepemimpinan, dia adalah anti tesis Jokowi. Dan RR mengakui nya.
"Dari mission, content, style, gestures, leadership, anthesis Jokowi adalah RR," ujarnya.
Bahkan, Dr KH M. Iqbal Kliwo, Alumni Gontor dan Universitas Al Azhar Kairo menegaskan bahwa sosok ekonom senior ini juga terintegrasi dengan segala keperluan mendasar rakyat serta keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Dr Iqbal memiliki catatan faktual dalam mengikuti perjalanan hidup dan perjuangan Rizal Ramli.
Pertama, ketokohan RR merupakan orisinil. Ia terbina, tumbuh dan berkembang sejak masa kanak-kanak, remaja dan mahasiswa. Ketokohan yang lahir secara natural sejak usia sekolah.
RR adalah S-1 Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung dan berhasil menyelesaikan pendidikan Doktor Ekonomi di Boston University.
Mantan tokoh pergerakan mahasiswa, ahli ekonomi dan politisi Indonesia. Di tingkat internasional, Rizal pernah dipercaya sebagai anggota tim panel penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa tokoh ekonom dari berbagai negara lainnya.
"Jadi bukan karbitan di tengah jalan," ujarnya.
Ketokohan ini memiliki empati yang sangat mendalam kepada rakyat dan bangsa. Tidak peduli dengan jabatan jika sudah menyangkut kepentingan rakyat, mau berkorban kedudukan dan turun ke jalan memimpin unjuk rasa.
Bahkan karena ingin fokus mengabdi pada negara dan bangsa Indonesia, Rizal pernah menolak jabatan internasional sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) yang ditawarkan PBB pada November 2013 silam.
RR juga disebut paling banyak memiliki jabatan dan pengalaman dalam pemerintahan. Ia berkali-kali menjadi menteri.
Sebuah catatan keberhasilan ia torehkan kala menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, hingga Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional.
Iqbal menegaskan RR adalah ketokohan yang paling sempurna dalam menguasai permasalahan utama bangsa serta terobosan yang praktis, efisien dan nyata. Baik masalah ekonomi, politik, pendidikan, birokrasi, strategi, keadilan, kebhinekaan, kebangsaan, sejarah dan keistimewaan masing masing daerah.
Ketokohan yang memiliki sistim leadership operational capacity yang tangguh sehingga bukan hanya mampu mengawal sistem birokrasi dan mengurangi kasus korupsi tapi bahkan membasmi bakteria yang merusak sistim birokrasi dan menghancurkan kuman-kuman korupsi
Editor : Ali Masduki