MALANG, iNews.id - Kabupaten Malang diterpa isu tidak sedap. Baru-baru ini muncul dugaan, bahwa Kabupaten Malang menjadi pusat perhatian sebagai pusaran korupsi.
Hal ini dapat diketahui melalui chanel youtube Berani Jujur Hebat yang diunggah pada 11 Mei 2022 dengan tujuan untuk melakukan pencegahan tindak pidana korupsi di KabupatenMalang.
Sehingga meminta ke penegak hukum agar tidak goyah dengan suap yang kemungkinan akan ada penyuapan.
Dalam unggahan video yang berjudul " Viral! Pusaran Korupsi di Kab. Malang" tersebut menjelaskan bahwa semua proyek Kabupaten Malang dikerjakan oleh kerabat Bupati mulai dari anak sampai menantunya yakni Ali Mahsyar yang bekerja sama dengan Sando Junaidi yang merupakan kontraktor penguasa di wilayah tersebut.
Project PU BINA MARGA Kab.Malang menjadi objek pemeriksaan oleh subdit III Tipidkor Ditreskrimsus polda jatim dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan dinas bina marga di kab. Malang periode 2020.
Modus operandi yang diangkat adalah memecah proyek perbaikan jalan hotmix menjadi beberapa proyek kecil dengan nilai dibawah 200jt.
Hal ini bertujuan untuk menghindari pengadaan barang dan jasa sesuai dengan ketentuan.
Namun yang menjadi sorotan dari narasi yang disampaikan oleh channel YouTube tersebut adalah tentang sikap santai pihak terperiksa.
Bahkan dinarasikan bahwa mereka beranggapan kasus tersebut bisa di selesaikan dengan mudah.
Dengan hal ini yang mereka lakukan saat ini adalah sibuk menggalang dana dari para kontraktor yang diduga uang tersebut untuk menyelsaikan kasus ini.
Video yang berdurasi 1 menit 39 detik tersebut menyebutkan angka 2 sampai 3 milyar dalam penggalangan dana untuk menyelesaikan kasus tersebut.
" ya.. ada kali ya, 2 sampai 3 miliyar untuk patungan", bunyi narasi dalam video tersebut.
Selain itu dalam narasi yang diunggah oleh pihak Berani jujur hebat juga berharap pada Polda Jawa Timur sebagai penyidik agar tidak goyah dengan uang suap yang kemungkinan akan diberikan.
" Semoga Penyidik polda Jawa timur tidak goyah dengan uang suap yang kemungkinan akan diberikan. Jangan mau disuap ya pak!", bunyi narasi dalam video tersebut.
Editor : Ali Masduki