Dia mengatakan, DPM PTSP bersinergi dengan pemerintah daerah. Targetnya adalah layanan perizinan untuk masyarakat. Kegiatan tersebut bukan kali pertama di gelar di Jawa Timur.
Awalnya, DPM PTSP memprioritaskan sektor usaha perikanan. "Tapi, setelah sekian lama berjalan, banyak sektor usaha lain yang juga butuh layanan," ungkapnya.
Karena itu, layanan jemput perizinan di Jember digelar selama tiga hari. Layanan ini diberikan secara gratis. Harapannya, banyak pengelola usaha dari berbagai sektor mulai mengurus dan memiliki legalisasi perizinan. Aris menegaskan legalisasi itu penting.
"Saya yakin, kalau nelayan yang sudah memiliki izin lengkap, dia akan merasa nyaman dan aman saat bekerja," ucapnya.
Cara kerja yang aman dan nyaman akan mendorong produktivitas. Kuantitas hasil ikan juga meningkat. Karena itu, Aris berharap program ini bisa memberi manfaat besar bagi pelaku usaha.
"Target kami, jemput perizinan ini melayani sekitar 900 pengajuan izin," ungkap dia.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Jember Hendy Siswanto. Program jemput perizinan diyakini memberi manfaat besar bagi pelaku usaha pada berbagai sektor.
"Kami justru berharap lebih dari tiga hari, sehingga nelayan di Jember bisa terlayani semua," ungkap Bupati Jember Hendy Siswanto.
Hendy mengakui banyak nelayan di Jawa Timur belum memiliki perizinan. Mulai dari nomor induk berusaha, surat izin penangkapan ikan, dan surat izin berlayar. Legalitas itu sangat dibutuhkan nelayan.
"Program ini sangat membantu nelayan Jember," imbuh Hendy.
Dia mengajak para pelaku usaha memanfaatkan layanan tersebut. Jemput perizinan memberi harapan baru bagi pelaku usaha. Mereka bisa mendapat legalisasi sehingga produk usaha bisa meningkat.
"Kami juga sampaikan terima kasih atas program yang digagas oleh ibu gubernur, sangat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat," pungkas Hendy
Editor : Ali Masduki