Selain itu, ada juga acara Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan sejumlah stakeholder serta membahas soal memaksimalkan sumber daya dan potensi untuk meningkatkan daya saing UMKM, maupun pembahasan mengenai tata cara penyelenggaraan acara pasca-pandemi bagi pelaku usaha event organizer (EO).
“Di dalam acara FGD itu nanti kami berdiskusi mencari seperti apa sih ketika menggelar sebuah event di masa endemi. Oleh karena itu kami mendatangkan stakeholder, seperti kepolisian, asosiasi pelaku usaha, dan sejumlah dinas terkait,” ujar Malik.
Selain HIPMI Talk, pelatihan, kompetisi bisnis, dan FGD, sambung Malik, dalam acara Surabaya Business Forum #LokalBerdaya nanti juga akan ada hiburan rakyat di bagian outdoor Balai Pemuda.
Di hiburan rakyat itu, lanjut dia, terdapat pertunjukan konser, stand up comedy, penampilan pengamen jalanan dan masih banyak lainnya yang bisa diakses secara gratis.
Ia menegaskan, acara ini merupakan kerjasama antara HIPMI Surabaya, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Surabaya, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menyambut juga sebagai kado Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729.
Kado ini diberikan untuk Surabaya karena HIPMI ingin para pelaku UMKM di Surabaya semakin maju dan bisa bersaing dengan produk di pasaran.
“Sesuai dengan hashtag #LokalBerdaya, kita ingin mengangkat dan memberdayakan UMKM terutama pebisnis yang ada di Surabaya. Karena kan banyak sekali UMKM dan pebisnis yang berasal dari Surabaya. Selain itu kami juga ingin organisasi ini (HIPMI) ada impact-nya di masyarakat,” imbunya.
Ia berharap, setelah acara ini selesa, para pebisnis dan UMKM di Surabaya bisa mengangkat kualitas produk maupun cara kerjanya untuk lebih baik lagi.
Editor : Ali Masduki