get app
inews
Aa Read Next : Aktivis Lingkungan Desak Konjen Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Duh! Ribuan Ikan Kali Surabaya Mati Serentak

Senin, 23 Mei 2022 | 21:23 WIB
header img
Warga menunjukkan salah satu ikan yang ditemukan mati di Kali Surabaya. (Foto: iNews.id)

SURABAYA, iNews.id - Fenomena ikan mati massal atau ikan munggut kembali terjadi di Sungai Brantas. Ribuan ekor ikan mati di sungai yang mengalir diantara Kabupaten Mojokerto, Gresik, Sidorajo dan Surabaya. 

Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menyebut, berdasarkan laporan warga ikan ditemukan mati pada hari Senin (23/5), sejak pukul 05.00 WIB di Desa Cangkir, hingga wilayah Warugunung Kota Surabaya. Jenis ikan yang ditemukan adalah Rengkik, Keting, Bader, Nila dan Mujair.

Habib, warga Desa Bambe Driyorejo Gresik, mengatakan sekitar pukul 06.30 WIB dirinya pergi ke sungai setelah mendengar kabar dari pamannya. Ketika itu warga sudah banyak dilokasi. Kata dia, munggut kali ini termasuk paling parah dan besar. 

"Menurut saya setelah 2 tahun lalu karena tingkat cemarannya sampai ke bawah, dan kontaminasi ikan besarnya dan bau sungai amis seperti bau micin, aliran sungai sedikit berminyak dan lengket," katanya.
 
Menurut catatan Ecoton, peristiwa seperti ini bukan kali pertama terjadi Di Sungai Surabaya. Peristiwa dipastikan akan datang setiap tahun dan tidak ada penyelesaian. 

"Hari ini kami melihat cukup banyak ikan yang mati mulai dari ikan yang kecil bahkan yang sangat besar. Kami menduga peristiwa ini akibat limbah industri, karena dari dampaknya sangat besar bagi sungai dan kematian ikan yang sangat banyak," ujar Diki Dwi Cahya.

Manager Kampanye Ecoton ini mengaku, selama beberapa tahun terakhir ikan rengkik dan mujaer berukuran besar sudah lama tidak terlihat.

"Berarti fenomena ikan mabuk ini sangat besar. Menurut saya, jika terus begini kelestarian lingkungan kali Surabaya bisa terancam serta membuat induk ikan akan mati dan bisa menyebabkan kepunahan," tegasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut