Di dalam kemeja 'Rasa Nusantara' contohnya, ada banyak ilustrasi makanan yang digunakan. Mulai dari sate, lontong, gulai, opor, jajanan pasar dan masih banyak lagi.
Untuk pemilihan jenis makanan yang dipilih tim Telusur Kultur, sebenarnya tidak ada spesifikasi khusus. Mereka memang fokus mengangkat kuliner tradisional yang menggambarkan Nusantara.
"Enggak ada spesifikasi yang baku sih dalam pemilihan jenis makanannya. Indikator yang kita gunakan adalah, saat kita lihat ilustrasi makanannya apa ada perasaan bahagia yang timbul atau tidak. Kalau ada kita lanjut untuk produksi," tutur Renaldi.
Tim Telusur Kultur juga meminta feedback atau masukan dari konsumen saat mereka mendesain setiap produk terbaru. Jadi makanan-makanan yang ada di kemeja 'Rasa Nusantara' merupakan gabungan dari makanan kesukaan orang-orang di Indonesia.
Tak heran, meski koleksi kemeja Asa dan Rasa ini terbilang baru diluncurkan. Tapi sudah banyak public figure hingga pejabat yang mengenakan kemeja ini. Mulai dari Dian Sastro, Sandiaga Uno, Axton Salim, Dimas Djay dan masih banyak lagi.
Menurut Renaldi dan tim Telusur Kultur, salah satu cara untuk merayakan hari kemerdekaan bisa dengan menikmati hidangan khas Indonesia.
Mereka juga punya misi menarik untuk membantu UMKM penjual makanan tradisional, lewat penjualan kemeja 'Cita Rasa Nusantara'. Setiap pembelian satu kemeja 'Cita Rasa Nusantara' seharga Rp 349 ribu (harga normal: Rp 419 ribu).
Pembeli sudah ikut menyumbangkan 1 makanan tradisional yang dijual oleh UMKM, ke orang-orang yang membutuhkan.
"Kita sadar bahwa banyak makanan tradisional itu dijual oleh UMKM sektor informal. Secara tidak langsung mereka yang mempertahankan budaya kuliner kita. Kalau tidak ada mereka, tidak ada yang bikin lagi. Nah di masa pandemi ini pasti sulit untuk mereka jualan, kita semua tau lah dampak ekonomi nya," jawab Renaldi, ketika ditanya alasannya membantu UKM makanan tradisional.
"Makanya kita punya gagasan setiap pembelian 1 kemeja, akan dibelikan 1 porsi makanan lewat UKM. Makanan ini lalu dibagikan ke yang membutuhkan, jadi dampak nya sistemik. Kita sebagai pelaku UMKM dapat bertahan, usaha-usaha kuliner bisa terbantu, orang-orang yang membutuhkan bisa makan," sambungnya.
Editor : Ali Masduki