SURABAYA, iNews.id - Keputihan, gatal-gatal pada organ kewanitaan dan kanker serviks (kanker Rahim) merupakan momok bagi kaum hawa.
Namun jangan kawatir. Sekarang sudah ada obat herbal yang terbukti manjur menyembuhkan penyakit kewanitaan tersebut. Obat ini bernama Maja Kanza, obat herbal dari formula buah majakani dan gambir.
Ketokceran Maja Kanza telah dibuktikan oleh dua profesor dari Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Titik Taufikurohmah, M.Si., dan Prof Dr Suyatno, M.Si. Temuan tersebut kini telah diproduksi secara massal dan komersial dengan menggandeng pihak industi.
Dosen sekaligus Kepala Pusat Inkubasi Bisnis Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unesa, Prof. Dr. Titik Taufikurohmah, M.Si mengatakan, penelitian yang dilakukannya dilatarbelakangi oleh kondisi nyata masyarakat Indonesia yang membutuhkan keberadaan obat herbal untuk kesehatan kewanitaan.
“Saya melihat pengobatan alternatif dari bahan alam herbal dan mineral masih menjadi pilihan yang disukai masyarakat. Kami menemukan di masyarakat secara tradisional herbal yang terbuat dari buah majakani, kunyit, gambir, dan sirih banyak digunakan,” katanya di Kampus Unesa Ketintang, Kamis (14/7).
Prof. Titik mengungkapkan, obat ini sejak lama diyakini masyarakat berkhasiat menjaga kesehatan kewanitaan, termasuk untuk mengatasi penyakit keputihan sampai dengan kanker rahim dan organ sekitarnya secara turun temurun 5 generasi.
Bahan-bahan yang digunakan memiliki fungsi berbeda-beda, akan tetapi saling bersinergis. Sehingga berkhasiat menghilangkan sekaligus mencegah dan mengobati penyakit kewanitaan sepeti keputihan.
Tetapi keberadaan bahan tawas dalam obat tersebut dilarang oleh BPOM, sementara apabila tawas dihilangkan khasiatnya menurun.
“Nah kami mencoba mencari titik temu agar herbal tersebut aman, hasilnya seperti yang kini sudah diproduksi dan dipasarkan,” katanya.
Titik menjelaskan, bahwa produk-produk herbal Indonesia perlu didukung eksistensinya melalui penelitian-penelitian dan pembuktian untuk menguatkan klaim-klaim khasiat demi mendukung komersialisasi dan kemandirian teknologi.
"Sudah waktunya obat herbal asli Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan selanjutnya menjadi produk andalan ekspor yang memiliki keunggulan bahan dan inovasi proses teknologi," tuturnya.
Titik menambahkan, penelitian yang dibiayai oleh antara PT. Kanza Ekselensia Utama dan Universitas Negeri Surabaya selama dua tahun ini.
Di tahun pertama, ia bersama Prof Dr Suyatno, M.Si berhasil melakukan uji coba invitro yaitu uji aktivitas antioksidan, uji aktivitas anti bakteri, uji aktivitas anti jamur dan uji keamanan formula herbal.
Di tahun kedua penelitian fokus pada uji klinik pada relawan perempuan dewasa dan uji antivirus corona. Lebih dari 400 orang mengikuti uji klinik di Surabaya dan Pare.
“Karena bersamaan dengan Pandemi Covid-19, maka sekaligus penelitian ini saya arahkan ke sana. Hasilnya herbal majakanza ini selain bermanfaat untuk mengatasi penyakit kewanitaan juga membantu mempercepat pemulihan Covid-19,” ujarnya.
Relawan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para pengguna baik masyarakat umum wanita dewasa sehat maupun wanita dewasa dengan keluhan-keluhan spesifik. Diantaranya keputihan, wasir, mium, kanker servicks dan beberapa laki-laki dengan keluhan prostat baik gejala ringan maupun berat dengan saran operasi.
“Jadi penelitian pada tahun kedua ini lebih pada pembuktian teori-teori empiris pada kasus nyata sebagai dasar masyarakat tidak meragukan lagi keamanan formula herbal majakanza,” terangnya.
Salah satu relawan, Alyssa Fidia mengakui khasiat Maja Kanza. Dilep atau nyeri haid yang sering kali dialaminya bisa sembuh hanya dengan 2-3 butir.
"Saya datang bulan gak lancar dan sekalinya datang bulan dilep sampai lemas. Kemudian mencoba konsumsi obat ini dan Alhamdulillah sekali minum 2-3 butir dilep langsung berkurang dan datang bulan langsung lacar," ungkapnya. Sejauh ini, Alyssa tidak merasakan efek samping dari obat herbal tersebut.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait