Refleksi Kudatuli, WS Ingatkan Kader PDIP Selalu Dalam Barisan

Ali Masduki
Whisnu Sakti Buana mengingatkan kepada seluruh kader untuk setia dalam satu barisan. (Foto: iNewsSurabaya.id)

WS mengartikan, bahwa kader yang akan dipersiapkan untuk duduk sebagai Wakil Rakyat nantinya tidak terlena dengan jabatan, sehingga melupakan rakyat dan mencederai nama besar partai.

"Sehingga di tahun 2024 nanti kita bisa kembali Menang Total. Setuju!," kata dia.

Sejarah Kerusuhan 27 Juli 1996 menjadi peristiwa kelam dalam tubuh PDI Perjuangan (saat itu PDI). Kota Surabaya menjadi tonggak historis dalam Kongres Luar Biasa (KLB) tahun 1993 di kawasan Sukolilo.

Dalam KLB ini, seluruh kader partai menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum partai dengan Sekretaris Jendral, Alex Litai.

Namun, adanya tekanan politik di era Orde Baru memunculkan kekuatan tandingan di KLB Medan dan menunjuk Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI, dengan tujuan menjatuhkan Megawati dalam masa menjelang Pemilu tahun 1997.

Hal tersebut memunculkan protes luar biasa dari seluruh kader PDI. Tidak hanya peristiwa di Jalan Diponegoro, Jakarta. 

Posko Pandegiling 223 Surabaya, juga menjadi tonggak sejarah mempertahankan Megawati sebagai Ketua Umum mendapat tekanan represif dari aparat saat menggelar mimbar bebas.

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network