Tradisi Ala Santri Dipertahankan di Ponpes Miftahus Saadah, Mahasiswa Kaget

Arif Ardliyanto
Bulan Asyuro menjadi momentum tersendiri bagi Pondok Pesantren Miftahus Saadah, Grobogan, Jawa Tengah. (Foto : ist)

Acara ini selanjutnya diakhiri dengan makan bersama dengan seluruh peserta Maulid Nabi ini. Semua orang tidak terkecuali Pengasuh Pondok Pesantren makan bersama diatas nampan. Makan ini, ungkapnya, menunjukan kesamaan drajat dan tidak ada perbedaan antara satu dengan lainnya. “Abah (KH Muh Nur Cholis) juga ikut makan bersama diatas nampan. Kami kaget, tapi Alhamdulillah, inilah sosok kiai yang merakyat,” ujar Hajir.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahus Saadah Wirosari, Grobogan, Jawa Tengan Muh Nur Cholis mengatakan, peringatan Maulid Nabi dilakukan secara rutin setiap tahun. Dalam acara ini, proses makan bersama terus dilakukan dan diakhiri dengan membagikan rejeki kepada anak yatim.

“Ini adalah tradisi makan bersama ala Pondok. Saya akan terus mempertahankan tradisi ini,” katanya.


Bulan Asyuro menjadi momentum tersendiri bagi Pondok Pesantren Miftahus Saadah, Grobogan, Jawa Tengah. (Foto : ist)

Kiai kelahiran Kalanglundo ini menegaskan, banyak tradisi-tradisi Pondok Pesantren yang mulai bergeser. Namun, pihaknya berupaya untuk mempertahankan tradisi supaya marwah Pondok Pesantren terjaga. “Kami ingin menunjukan santri punya tradisi. Saya juga melibatkan mahasiswa Ivet, mereka biar mengetahui tradisi Pondok yang harus dilestarikan,” ungkap Kiai Nur Cholis.

Setelah acara selesai, acara dilanjutkan dengan pembagian tas Umrah untuk kebutuhan jamaah Umrah yang akan berangkat ke Makkah.

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network