Jejak Bendungan Niyam Tulungagung, Dibangun dengan Paksa dan Kucuran Darah Warga

Avirista Midaada
 Bendungan Niyam terlihat sangat kokoh, pertanian, pengairan, dan kesuburan tanah sekitar merasakan manfaat bendungan. Foto/Tim MPI

Kini saluran air dan terowongan dikelola oleh PT Jasa Tirta 1. Hal ini diakui oleh seorang Pengelola Terowongan Niyama dari staf PT Jasa Tirta 1 Suprapto. “Sekarang ini dikelola Jasa Tirta 1, sudah sejak tahun 1990-an. Memang saluran airnya itu dibangun saat penjajahan Jepang,” tukasnya.

“Para pekerja ini tidak diberikan makan yang cukup, jadi hanya pekerja yang rajin saja yang diberikan makan itupun terbatas. Sehingga keadaannya cukup memprihatinkan dan menderita. Banyak juga yang meninggal dunia karena kelelahan dan sakit terkena malaria,” paparnya.

Jejak kekejaman romusha ini diabadikan melalui sebuah monumen di kawasan Terowongan Niyama yang dinamakan Monumen Sukamakmur. Monumen ini sendiri dibuat bersama rekonstruksi Terowongan Niyama tahun 1986, untuk mengenang para korban romusha pembuatan parit dan terowongan.



Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network