Dalam pertandingan, seportivitas menjadi kunci utama, misalnya estafet mengisi air. Lomba ini meminta peserta untuk mengambil air dan menaruh air dalam ember. Namun proses pengisiannya melalui estafet dengan tim. Aturannya, peserta tidak boleh menggunakan tangan tetapi air yang dituangkan di gelas plastik, kemudian ditiangkan dengan menggunakan kepala, dan terakhir ditaruh di ember.
“Sebelum ditaruh ember, peserta terakhir harus berputar-putar dulu sebanyak lima kali. Dan yang memakai tangan kita diskualifikasi,” paparnya.
Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-77 dimeriahkan semua kalangan. Santri di Pondok Pesantren (Ponpes) juga menggelar acara-acara unik untuk memeriahkan kemerdekaan RI
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahus Saadah, KH Moh Nur Cholis MBSA mengatakan. Lomba yang dilakukan di pondok memiliki makna mendalam. Santri diminta untuk menghormati dan mengenang jasa pahlawan Indonesia, mereka juga diharapkan mampu mengembangkan kekompakan dengan ketrampilan kebersamaan.
“Ada edukasi untuk melatih kompak pada santri. Mereka harus tahu, dengan berjuang secara baik dan kompak maka hasilnya akan maksimal,” jelas dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait