Secara logis, nenek moyang mengajarkan banyak bahasa simbolik sejak dahulu kala agar tidak merusak habitat satwa maupun tumbuhan di pedalaman hutan. Sehingga kehidupan mereka tidak terganggu oleh ulah manusia.
Kadang kala, nenek moyang memberi sesajen berupa makanan di bawah pohon besar yang kemudian menjadi santapan bagi penghuninya.
Satu pohon ibarat sebuah kota bagi ekosistem kehidupan flora fauna. Mulai dari hewan kecil hingga hewan pengerat seperti tupai.
Padahal menurut penelitian, hewan-hewan liar tersebut dapat hidup sendiri tanpa perlu mendapat makanan dari manusia.
"Pohon besar adalah tempat berdiamnya berbagai macam satwa. Ada burung, monyet, tupai, ulat, tawon dan sebagainya. Jika satu ditebang, seperti sebuah kota dirubuhkan sehingga satwa tersebut pindah dan kadang menyerang tempat hidup manusia," kata dia.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait