Pancasila, menurut perempuan yang juga dosen tamu di Universitas Kokushikan Jepang dengan mata ajar Pancasila ini, memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk bertuhan sesuai keyakinan masing-masing. Namun, dalam kebebasan itu ada tanggungjawab untuk toleransi dan menghargai para pemeluk agama atau kepercayaan yang lainnya.
“Sikap-sikap seperti ini sejatinya sudah berkembang dan menjadi jati diri dari bangsa ini sejak zaman dulu. Karena itu, Bung Karno tidak menyebut dirinya sebagai penemu Pancasila, tetapi penggali Pancasila. Nilai-nilai yang beliau gali dari ‘bumi” Indonesia sendiri,” kata cucu Bung Karno ini.
Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, langkah yang dilakukan Puti Guntur Soekarno turun ke masyarakat merupakan keputusan yang tepat. Menurut dia, Puti sebagai cucu sang Proklamator RI ingin warga memahami secara benar apa itu kebangsaan.
“Saya sangat salut kepada beliau (Mbak Puti) yang tidak lelah untuk turun ke masyarakat mensosialisasikan empat pilah MPR. Ini sangat bagus,” katanya.
Adi ingin warga Kota Surabaya tidak terpecah-pecah untuk kepentingan bangsa. “Tetap bersatu dan NKRI harga Mati,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait