Sementara itu Ketua Yayasan Lembaga Kembang Maja, Siska Dona Maisari menjelaskan, melalui pelatihan fotografi ini diharapkan dapat menjadi media untuk mendekatkan generasi muda dengan warisan budaya, serta mengajak peserta untuk diajak terlibat dan memotret ritual masyarakat di Pesarean Eyang Djogo.
Dalam ritus pangan terdapat makanan yang berisi sayur, ayam, kambing dan sapi dengan disajikan untuk ritual peringatan wafatnya Eyang Djogo.
Sedangkan untuk papan, terlihat bangunan klenteng dan masjid yang berdampingan dengan menjadi harmoni, serta saling mengisi.
"Keseimbangan ini merupakan ketahanan budaya, dimana masyarakat saling berinteraksi dan bertoleransi,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, pemateri workshop fotografi Fully Syafi meuturkan, fotografi merupakan salah satu media yang sangat memungkinkan untuk menyebarkan nilai-nilai inklusif dan kesetaraan lewat pendekatan visual.
“Karena secara visual, khususnya fotografi, gambaran tentang keberagaman yang memberikan gambaran besar bahwa Indonesia adalah negeri dengan kekayaan ragam yg sangat besar. Workshop ini juga bisa sebagai medium untuk membangun kesadaran akan nilai nilai toleran," tuturnya.
Untuk itu Fully mengajak 50 fotografer muda dari mahasiswa dan pelajar se-Jawa Timur yang terlibat dalam Kawi Paradise betul-betul menjadikan fotografi sebagai hobi, sekaligus membangun kesadaran akan nilai nilai toleran dengan pendekatan visual.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait