Menurut Hendrawan, jika mendefinisikan kehebatan seberapa jauh seorang Jenderal Andika Sang Panglima TNI memimpin Indonesia menuju negara militer yang intervensionis dan agresif, maka Andika gagal memenuhi syarat.
Namun, jika mendefinisikan kehebatan sebagai seberapa baik seorang Jenderal mempertahankan prinsip-prinsip yang tulen dari Undang-Undang Dasar 1945 dan kebebasan sipil yang telah kita perjuangkan dalam Reformasi, maka Jenderal Andika Perkasa sangat layak untuk digolongkan di antara pemimpin negara yang lebih baik tentunya.
"Jenderal Andika percaya bahwa kebahagiaan orang-orang sebangsanya akan dipromosikan dengan baik oleh kebijakan perdamaian dan persahabatan dengan semua bangsa, tanpa melibatkan aliansi memihak antara satu dengan yang lain," paparnya.
Jauh dari ide utopis, kata Hendrawan, visi dan kebijakan Jenderal Andika didasarkan pada pemahaman realistis tentang situasi geopolitik Indonesia di Asia Pasifik dan dunia.
Selain itu, Jenderal Andika juga mampu membuat hubungan antara Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia berjalan sinergis dan harmonis.
Pula, Andika Perkasa berdiri teguh membela kepentingan masyarakat dengan mengajukan banding langsung kepada institusi serta meminta untuk memperbaiki beberapa peraturan yang dijalankan selama ini, yang dinilai melukai kemanusiaan.
"Sang Panglima TNI memiliki vitalitas, kekuatan, dan energi luar biasa yang bisa dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya," ucapnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait