Untuk itu, ungkap dia, dosen-dosen UWP ini ingin meningkatkan daya saing sektor informal dan menumbuhkan jiwa wirausaha bagi masyarakat, khususnya usaha kecil sate ayam, dimana mereka dapat menciptakan usaha sendiri tanpa bergantung pada pemerintah.
“Kita tahu, dampak pandemi Covid 19 terhadap usaha mandiri membuat usaha menjadi terhenti dan sebagian mengalami penurunan produksi,” paparnya.
Tercatat, sebanyak 40% usaha mandiri terhenti kegiatannya dan 52% mengalami penurunan kegiatan produksi. Hal ini berdampak 35% usaha mandiri tanpa pendapatan dan 28% pendapatan menurun hingga 50%. Diprediksi 10 juta pengusaha mandiri akan terhenti dan 10 juta lainnya akan menurun pendapatannya hingga 40%. Sebanyak 15 juta pekerja bebas atau keluarga akan menganggur (Humas LIPI, 2020).
“Ibu Jamali yang memiliki usaha sate ayam ini berdampak. Padahal usaha sudah dijalani oleh mulai sang suami masih ada, yaitu mulai tahun 2004, mereka beranggapan bahwa hampir semua orang menyukai sate ayam,” jelas Woro.
Woro menegaskan, tim UWP yang terdiri dari Mei Indrawati, Woro Utari, Chamariyah, Risca Ayu Rachmania, dan Kresensia Darmawati turun ke masyarakat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul. Diantara langkah yang akan dilakukan adalah melakukan pelatihan dan pendampingan untuk membuat packaging, manajemen keuangan, perencanaan produksi, pemasaran produk, penetapan harga jual, sanitasi dan pengadaan kipas angin. “Kami yakin hasilnya akan lebih baik,” terang dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait