Menurutnya, saluran dan sodetan tidak akan bisa berfungsi maksimal ketika masih ada rumah yang dibangun tanpa adanya saluran yang memadai. Jika masih ada persoalan tersebut, maka muncul genangan di perkampungan rumah kavling dan perumahan akan terjadi terutama ketika curah hujan sedang tinggi.
“Saya berharap, setiap ada warga yang membangun rumah, seperti di tanah kavling itu, minimal bikin saluran lebarnya 80 cm yang terkoneksi dengan rumah lainnya,” pesannya.
Meski demikian, Cak Eri menegaskan bahwa Pemkot Surabaya berkomitmen untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Pahlawan. Saat ini Pemkot Surabaya tengah menyelesaikan pengerjaan di 55 titik saluran dan sodetan yang akan selesai pada November 2022 mendatang. Untuk prosesnya telah mencapai 90 persen, karena sebagian besar saluran dan sodetan itu sudah bisa digunakan, hanya tinggal dirapikan dan pemasangan toping (penutup saluran).
“Karena kita harus mengcrossingkan dan mengkoneksikan antara saluran yang satu dengan yang lainnya. Insya Allah dan saya yakin ini akan jauh bisa mengurangi genangan di Kota Surabaya. Tempat-tempat yang biasanya ada genangan Insya Allah akan berkurang,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait