Pendapat Para Ahli Kimia Tentang Gas Air Mata

Lukman
Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Pertanggungjawaban Pidana Kasus Tragedi Kanjuruhan Malang". Foto: MPI/Lukman

Sementara Prof. Dr, Fahimah Martak, M.Si. menyampaikan hal yang sama terkait komponen gas air mata merupakan senyawa yang di dalam gas air mata itu sebetulnya bukan gas tapi serbuk, seperti merica halus. 

"Jadi ada di situ digambarkan seperti sianida, itukan seperti kasus kopi diberi sianida itu kan mati, karena dosisnya yang tinggi dan diberikan langsung diminum, kalau ini kan langsung dihirup, itu kadarnya berapa kita tidak tahu yang dihirup itu berapa kadarnya, memang menyebabkan sesak nafas," ujarnya. 

Dia menegaskan jika gas air mata itu tidak menyebabkan kematian kalau itu hanya dihirup sedikit saja. Berbeda dengan sianida karena diminum, kalau ini di hirup, jika kondisi tubuh fit tidak apa-apa.

"Tapi memang kalau bahan kimia itu semua berbahaya seperti gas CO yang dikeluarkan motor, itu juga berbahaya tapi karena udara terbuka. Mungkin banyak tanaman hijau yang menghirup gas CO, sehingga manusia tidak apa apa, jadi bukan menyebabkan kematian," paparnya. 

Gas air mata, kata dia, efeknya sesak nafas mata agak kabur, jadi bukan menyebabkan kematian. "Mungkin matinya itu karena menghirupnya agak banyak atau terinjak injak saya tidak tahu karena di lapangan itu seperti apa Jadi kondisi seseorang itu yang sangat berpengaruh," pungkasnya

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network