Dalam sambutannya, Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati menyampaikan bahwa, sejumlah pergelaran Festival mulai dari Festival Bahari, Festival Gemar Makan Ikan, Festival Tarian Gale-Gale sejak tahun-tahun sebelumnya.
Termasuk Festival Suling Tambur pernah diadakan sejak tahun 2021. Akan tetapi, di tahun ini (2022-red) ada beberapa pegelaran Festival diatas belum bisa dilaksanakan, dan direncanakan akan diadakan pada Tahun 2023 yang akan datang.
"Namun, ditahun ini (2022-red) Pemerintah Daerah (Raja Ampat-red) terus berkomitmen, untuk tetap menjaga dan mengangkat kembali nilai - nilai budaya yang telah dititipkan para leluruh kepada kita ditanah para Raja ini, salah satunya Festival Suling Tambur," ujar AFU.
Menurut AFU, festival ini menjadi sebuah perlombaan yang tidak hanya dilihat berdasarkan berapa besaran nilai maupun juara yang nantinya didapatkan, akan tetapi bagaimana upaya kita untuk terus memupuk kembali nilai - nilai seni bermainnya suling tambur itu sendiri.
Dikesempatan baik ini pula, selaku Bupati (Raja Ampat-red), dirinya AFU kembali dengan tegas mengingatkan kepada panitia dan dewan juri, untuk menjaga azas profesionalisme didalam menilai para peserta Suling Tambur, tanpa adanya intervensi dari siapapun.
"Karena saya juga tidak mau mengintervensi terkait pertandingan (Sultam-red) ini, maka saya pun mau yang menang ataupun Juara harus benar - benar murni menang didalam memainkan suling tambur tersebut, tetapi juga menjiwai dari pada seni suling tambur itu sendiri," tegas Bupati AFU.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait