Tak hanya itu, tim Ichiro juga berhasil menyabet juara kedua pada kategori all-round di adultsize dan juga kidsize. Pada kategori ini, parameternya adalah robot pengumpul medali terbanyak.
Diakui Atar, terdapat opsi bagi tim untuk mendapatkan juara pertama dalam kategori ini. Akan tetapi, tim memilih untuk mempertahankan juara di masing-masing nomor lomba dengan mengubah beberapa bagian dari robot.
“Lain cerita bila terdapat nomor lomba sepakbola untuk robot tercepat, terdapat kemungkinan kami bisa mendapat juara pertama,” ungkapnya.
Lagi, Atar membeberkan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi tim hingga akhirnya meraih 10 gelar juara tersebut.
Seperti halnya, nomor lomba basketball dan archery yang merupakan pengalaman baru bagi tim Ichiro. Hal tersebut membutuhkan trial and error berulang kali karena robot harus benar-benar dioperasikan secara otomatis.
“Robotnya sama dengan kompetisi sebelumnya, tetapi algoritmanya jauh berbeda karena di kompetisi ini lebih melibatkan keseluruhan bagian robot untuk bekerja,” tuturnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait