Alfred menegaskan, kota Waisai merupakan miniatur Indonesia, yang mana Suku, RAS, Budaya, Adat Istiadat maupun Agama ada di Distrik Kota Waisai kabupaten Raja Ampat.
"Jadi, Pemerintah, Gereja, dan lewat para tokoh, memiliki rasa tanggungjawab yang sama, untuk itu, lewat kegiatan persekutuan, kita diminta merefleksikan, dimana ada pergerakan pasti ada perubahan, maka dengan keyakinan, yang berbeda-beda, namun kita memiliki Tuhan Allah yang sama," tutur Kadistrik Alfred.
Alfred menambahkan, atas nama pemerintah Distrik Waisai Kota, saya mengucapkan selamat dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh Panitia Natal, yang telah sukses menyelenggarakan Ibadah Natal pada malam ini.
"Terlebih khusus berikan apresiasi kepada ketua Panitia Natal yang dinahkodai oleh Kepala lurah Waisai, (Muhajidin Saleo-red) bersama ketiga lurah lainnya serta seluruh staf lurahnya, dan beberapa denominasi gereja diwaisai yang terlibat pada ibadah Natal kami," ungkap Kadistrik Alfred menandaskan.
Pantauan media ini, pelaksanaan ibadah Natal dikemas dengan penyalaan lilin Natal. Selain itu, diisi tari-tarian rebana, pujian-pujian, solo, dan vokal group. Dilanjutkan kesan pesan Natal, serta penyerahan bingkisan Natal berupa sembako secara simbolis kepada 4 orang perwakilan dari 50 orang penerima bingkisan terdiri dari, Janda, Duda, Lansia, maupun warga berkebutuhan khusus, (disabilitas).
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait