Di depan Doraemon, dia sangat menyesal mengapa dulu saat kecil hanya bermain, tidak mau belajar, tidak mengerjakan PR, tidak mau membantu ibu, bahkan sering menipu ibu sekedar agar bisa bermain dengan kawan-kawannya. Dia berharap bisa kembali ke masa sekolah agar bisa belajar dengan rajin sehingga tidak menjadi seorang pemuda Nobita yang payah.
Doraemon, robot kucing dari masa depan yang telah menemaninya sejak kecil akhirnya membantunya. Dengan perantaraan mesin pemutar waktu, Doraemon membantu pemuda Nobita menjadi Nobita kecil saat masih bersekolah SD bersama Shizuka, Giant, dan Suneo. Detik ketika pemuda Nobita berubah menjadi Nobita kecil, dia langsung berlari mencari teman-temannya untuk bermain. Persis seperti dulu saat ia masih menjadi si kecil Nobita.
Begitulah manusia. Sesal selalu ada di penghujung akhir. Saat dia menemukan dirinya dalam ketidakberuntungan akibat ulah masa lalunya, dia berharap diberi kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu agar tidak melakukan hal-hal buruk sebagaimana yang telah dilakukannya. Tapi, betulkah dia akan berubah andai dikembalikan ke masa lalunya?
Inilah yang difirmankan Allah dalam surah al-Mu’minun 99-100:
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (٩٩)لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (١٠٠)
Artinya: “Hingga apabila kematian mendatangi salah seorang dari mereka, dia berkata, ‘Wahai Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku beramal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu hanyalah perkataan di bibir saja. Di hadapan mereka ada barzakh sampai kelak mereka dibangkitkan.”
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait