Selain mendapatkan pelatihan palliative care, Kader Kesehatan juga mendapatkan pelatihan pijat bayi. Pelatihan diberikan oleh dosen bersama mahasiswa Unusa. Pelatihan ini menarik minat Kader Kesehatan. Mereka serius memperhatikan sekaligus mempraktikan peragaan yang menggunakan boneka phantom bayi.
“Kami memberikan pelatihan ini agar kader bisa melakukan pemijatan bayi. Tujuannya agar kesehatan bayi dan tumbuh kembangnya lebih baik melalui cara pemijatan yang benar," ujar Nisa.
Dikatakannya, peran Kader Kesehatan sangat dibutuhkan, karena panjangantangan dari petugas medis yang ada di wilayah tersebut.
"Harapannya melalui program pelatihan ini tingkat kesehatan masyarakat di lingkungan Wonokromo lebih sehat," terangnya.
Wonokromo merupakan wilayah padat penduduk dimana terdapat 42.620 penduduk di Kelurahan Wonokromo dan ada sekitar 1.005 bayi berusia 0-5 tahun tinggal di kelurahan ini.
Jumlah balita yang cukup banyak ini perlu mendapatkan perhatian khusus demi kesehatan, pertumbuhan dan perkembangannya, salah satunya dengan memaksimalkan peran masyarakat khususnya Kader bayi dan balita sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait