Kemiskinan dan Korupsi jadi Masalah yang Diprihatinkan Warga Surabaya
Hasil riset yang dilakukan Surabaya Survey Center (SSC) dalam mengungkap masalah mendesak yang harus diselesaikan oleh pemerintah pusat dan daerah saat ini. Dengan responden masyarakat Kota Surabaya, masalah kemiskinan dan korupsi paling disoroti.
Direktur Riset SSC, Edy Marzuki mengungkapkan sebanyak 29,6% untuk masalah kemiskinan, sementara masalah pemberantasan korupsi menunjukkan hasil 12,5%. Diikuti masalah lainnya yakni pengendalian harga sembako sebanyak 10,3%, UMKM sebanyak 8,5%, masalah Pendidikan 8,0%.
"Lainnya seperti Kriminalitas atau kemananan menunjukkan 6,1% dan kesehatan masyarakat 5,1%," jelasnya.
Terkait masalah lainnya, Edy memaparkan prosentasenya di bawah 5%, yakni masalah penegakan hukum 2,6%, lingkungan hidup dan bencana alam 2,0%, pelayanan administrasi publik 1,8%, penanganan covid-19 dan dampaknya sebanyak 1,7%.
Kemudian masalah lainnya yakni infrastruktur pedesaan dan perkotaan 1,6%, perlindungan kebebasan berpendapat 1,3%, masalah pertanian/perikanan 0,5%.
"Ini yang menarik, di Surabaya nampaknya sangat bertoleran, hingga maslah toleransi beragama menunjukkan angka 0,4%, sementara masyarakat yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 0,6%," imbuhnya.
Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 01-10 Januari 2023 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya.
Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait