Para terdakwa yang kini diajukan di pengadilan adalah pelaku lapangan dimana Edi Setyawan bertindak sebagai koordinator. Sementara belasan karyawan dari kedua belah pihak merupakan para kolaborator.
Terdapat pihak yang memiliki peran besar sehingga praktik penggelapan BBM jutaan liter itu dapat berlangsung lama dan tidak mudah diendus.
Namun pihak Polda Jatim tidak berhenti setelah berhasil menyeret 17 pelaku lapangan ke pengadilan. Pada November 2022, Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suhariyanto menandatangani surat perintah penyidikan (sprindik) yang merupakan pengembangan dari kasus yang dilaporkan PT Meratus Line.
Dengan penggunaan pasal-pasal keikutsertaan dalam tindak pidana serta pasal-pasal Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencucian Uang, besar kemungkinan sprindik baru tersebut merupakan upaya Polda Jatim mengungkap aktor kuat yang terlibat dan berperan sebagai penadah jutaan kilo liter BBM hasil penggelapan itu.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait