Sementara itu, Hadi Dediyansah, S.Pd.,M.Hum, Anggota Komisi E DPRD Jatim mengatakan, Dinas Pendidikan harus mampu menjabarkan pelaksanaan kurikulum merdeka. Menurut dia, saat ini, anggaran yang sangat besar diperuntukkan untuk pendidikan. Untuk itu, tidak ada alasan lain gagal dalam menjalankan program ini.
“Di Jawa Timur saja, hamper 20% anggaran APBD untuk kebutuhan pendidikan. Ini sangat besar,” katanya.
Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya menggelar seminar nasional. membahas Implementasi Kebijakan Kurikulum Merdeka di Sekolah di Auditorium Wiyung Surabaya. Foto iNewsSurabaya/arif
Namun, Dedi panggilan akrabnya, Dindik belum bisa melaksanakan program-program dengan baik sekala Jawa Timur. “Pak Wahid (Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur) itu sudah 5 tahun, tetapi tidak ada terobosan yang dilakukan untuk dunia pendidikan. Harusnya mampu berbuat lebih baik,” ujar dia.
Saat ini, beber Dedi, anggaran yang tercatat untuk Jawa Timur cukup besar, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dsekitar Rp 4 triliun, dari nilai tersebut sekitar 20% diperuntukkan pendidikan. “Nilai itu kan besar. Sayangnya banyak anggaran pendidikan hanya terfokus pada pesantren, harisnsya kan merata,” ungkapnya.
Disisi lain, Ketua Yayasan sekaligus Direktur Pasca Sarjana UWP, DR. Indra Prasetyo mengaku sangat senang, sebab acara yang dilaksanakan ini cukup berhasil. “Alhamdulillah acara lancer, psertanya sesuai dengan target yang diinginkan. Yang terpenting, banyak permasalahan yang bisa diselesaikan dalam seminar ini. Semoga tahun depan bisa menjadi lebih baik,” papar Indra.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait