Karenanya, ia berharap kegiatan ini mampu menjadi multiplier effect. Yaitu pengembangan pariwisata olahraga yang mampu mempengaruhi perkembangan sektor yang lainnya. Mulai dari sektor olahraga, pariwisata, dan perekonomian.
“Yang paling penting ini adalah menjadi bagian dari Sport Tourism atau pariwisata olahraga, karena pesertanya dari luar kota dan sebagainya. Sehingga Surabaya menjadi tuan rumah event olahraga, sekaligus bagaimana mengembangkan UMKM dan mengembangkan destinasi wisata, serta olahraga,” ujarnya.
Sebab, menurutnya, “Sport Tourism” menjadi bagian penting untuk menggerakkan multiplier effect di Kota Surabaya. Hal ini juga didukung digelarnya Festival Cap Go Meh oleh Pemkot Surabaya, pada Minggu (12/2/2023) sore, yang berlokasi di Jalan Kembang Jepun atau kawasan wisata pecinan Kya-Kya.
“Sport Tourism ini penting karena Surabaya harus terus mengembangkan seperti ini, saya berharap akan ada Surabaya Marathon lagi misalnya. Dan itu akan menjadi sebuah gerakan yang luar biasa untuk menumbuhkan multiplier effect. Ekonominya jalan, olahraganya jalan, dan wisatanya juga berjalan,” terangnya.
Melalui Green Force Run 2023 ini, Afgani mengajak seluruh stakeholder di Kota Surabaya ikut berpartisipasi dalam gerakan “Sport Tourism” yang saat ini telah dimulai oleh PT Persebaya Indonesia.
“Pemerintah tidak bisa sendiri dan harus bersinergi dengan teman-teman yang ada di luar. Saat ini Persebaya sudah dimulai dan kami harap stakeholder yang lainnya bisa mengadakan event olahraga lagi. Mungkin terdekat biasanya menjelang Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS), ada Surabaya Marathon dan sebagainya,” katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait