SURABAYA, iNews.id - Sanggar Anak Merdeka Indonesia (SAMIN) Gunung Anyar Emas Surabaya menggarap film berseri berjudul "Sinoman Suroboyo".
Film yang mengabadikan spirit Sinoman Suroboyo tersebut untuk mengingatkan serta melestarikan agar tradisi baik masyarakat Surabaya kembali membudaya.
Penanggung Jawab Produksi Film Seri Sinoman Suroboyo, Meimura menuturkan, tradisi Sinoman adalah suatu upaya sekelompok masyarakat secara sukareka (partisipan) dalam rangka menanggulangi berbagai hal, seperti kesulitan hingga perayaan, khitan, pernikahan, dan lainnya yang terdapat disebuah kampung/wilayah.
"Dimasa yang lalu, tradisi Sinoman di Surabaya adalah kekuatan sosial kemasyarakatan (non politis) gotong royong anak-anak muda yang senantiasa berada digaris depan. Mengambil berbagai kebijakan dan melaksanakannya dengan mengutamakan rasa, Asah, Asih Asuh," tuturnya.
Sinoman di Surabaya, lanjut Meimura, dimasa yang lalu didominasi oleh anak anak muda, dan Ibu ibu yang bertindak sebagai soko guru kekuatan finansial melalui jimpitan beras.
"Di era saat ini, Sinoman telah tiada. Mungkin, berganti wajah/nama, melembaga maupun tidak," terangnya.
Namun ketika pandemi Covid-19 melanda, spirit Sinoman tampak kembali pada arek arek Suroboyo. Mereka bahu membahu beraksi saling bergotong royong turut mengatasi dampak Pandemi.
Penanggung Jawab Sanggar Anak Merdeka Indonesia, Gunung Anyar Emas, Surabaya ini menegaskan bahwa Film Seri Sinoman tidak komersial (bukan untuk mencari keuntungan finasial).
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait