Pengangguran Lulusan SMK di Jatim Menurun, Ini Rahasia Terpendam Jarang Diungkap UPT PTKK

Arif Ardliyanto
UPT Pengembangan Teknis dan Ketrampilan Kejuruan (PTKK) memberikan pelatihan dan bimbingan teknis keterampilan kejuruan (inkubator) bagi siswa SMA/SMK. Foto iNewsSurabaya/saipul

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Keberadaan SMK di Jawa Timur benar-benar membawa dampak siginfikan. Tercatat tingkat pengangguran lulusan SMK di Jawa Timur mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Penurunan pengangguran ini tak lepas dari peran UPT Pengembangan Teknis dan Ketrampilan Kejuruan (PTKK). Lembaga dibawah Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur ini memberikan pelatihan dan bimbingan teknis keterampilan kejuruan (inkubator) bagi siswa SMA/SMK menuju Millennial Incubation for Entrepreneurship & Innovation (Milea) tahun 2023.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan arahan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Bagaimana pelajar SMK di Jawa Timur dibangun mentalnya untuk menjadi juragan. Sebab, kata Wahid, selama ini kebanyakan pelajar SMK bermental karyawan.

"Dengan kerja keras guru, dunia usaha dunia kerja (DUDI), dan Alhamdulillah sesuai arahan Gubernur tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun di tahun 2022 ini," ujar dia. 

Mengingat sukses tidaknya lulusan SMK terserap DUDI salah satu parameter dilihat dari tingkat pengangguran terbuka. Di mana 5 tahun lebih, TPT SMK lebih tinggi dibanding SMA. Hal ini menurutnya ironis, karena SMK diberikan bekal keahlian dengan harapan lulus langsung terserap (industri). Justru malah terbalik.

"Namun, Alhamdulillah usaha Gubernur bisa terlihat di 2022. Di mana berdasarkan data BPS TPT 2020 mencapai 11.89 persen, tahun 2022 turun menjadi 6.07 persen. Kemudian mengacu dari tracer study Kemdikbudristek TPT lebih kecil lagi, 3,3 persen. Data Ini karena banyak lulusan SMK bekerja freelancer dan memberikan layanan door to door.  "Mungkin ini yang belum terakomodir di BPS," katanya. 

Karenanya, Wahid berharap siswa lebih berani, dan terus berlatih untuk menjadi wirausahawan karena yakin memiliki kompetensi keahlian dibidang masing-masing. 

Sementara itu, Kepala UPT Pengembangan Teknis dan Keterampilan Kejuruan (PTKK) Dindik Jatim, Wahyu Suryo Herminoko mengungkapkan ada beberapa kegiatan yang diberikan UPT PTKK dalam inkubator peningkatan skill ini. Pada hari pertama, jelas dia, Sebanyak 180 peserta yang terbagi dalam 6 jurusan akan mengikuti kelas reguler dan kelas MILEA selama 12 hari kedepan.

“Usai mengikuti kelas reguler ini, empat siswa di tiap kompetensi keahlian akan mengikuti kelas akselerasi dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ditjen Vokasi Kemdikbud Ristek,” katanya.

Para siswa mendapat pembekalan materi kewirausahaan yang diberikan oleh dosen Universitas Negeri Malang (UM), Prof Hari Wahyono.  Selanjutnya, siswa akan mengikuti pelatihan di bengkel praktek sesuai kompetensi keahlian yang dipilih. 

"Pelatihan ini diajar langsung oleh  praktisi atau instruktur dengan materi yang disampaikan mulai ilmu dasar hingga pemahaman program," terangnya. 

Tak hanya itu, para siswa juga dilatih mental melalui pengajian yang digelar 2 kali seminggu. Selain itu juga pelatihan kedisiplinan siswa dengan wajib mengikuti senam pagi setiap hari. "Ini masuk kriteria penilaian peserta," imbuh dia. 

Narko sapaan akrabnya juga menyebut,  sebelum siswa mengikuti pelatihan mereka akan mengikuti pre-test. Kemudian di hari terakhir, post tes dan evaluasi akan dilakukan oleh instruktur untuk melihat sejauh mana hasil kompetensi dan pemahaman siswa selama mengikuti pelatihan.

Secara teknis, Narko menjelaskan ratusan peserta berasal dari Cabdindik wilayah Pasuruan, Cabdindik wilayah Kediri,  Cabdindik wilayah Nganjuk, Cabdindik Mojokerto dan Cabdindik wilayah Bangkalan. 

Dalam kelas reguler, siswa terbagi dalam beberapa keterampilan, diantaranya tata boga,  tata busana,   tata kecantikan, teknik pendingin dan tata udara, teknik sepeda motor, serta teknik pengelasan dan teknik pemesinan. Sementara untuk kelas reguler MILEA, siswa terbagi dalam empat keterampilan seperti desain logo dan packaging, serta videography. 

Pelatihan ini,  lanjut Narko membawa dampak besar bagi karir siswa mendatang.  Sebab,  jika mengacu pada hasil sertifikasi LSK tahun 2023 untuk kelas akselerasi,  75 siswa dinyatakan lulus 100%. Ini menandakan bahwa sertifikat yang dimiliki siswa nantinya akan bisa digunakan untuk portofolio dalam melamar pekerjaan tidak hanya dalam negeri tapi luar negeri maupun berwirausaha.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network