SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Bank besar asal Thailand KBank telah mengakuisisi 67,5% saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS). Pasca akuisisi tersebut, bank yang berkantor pusat di Surabaya tersebut makin optimistis kinerja bisnis lebih meningkat.
Direktur Marketing Bank Maspion, Theresia Endah Winarni mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis. Diantaranya, melakukan penambahan modal, melakukan transformasi digital, dan pengembangan aplikasi.
"Dengan strategi tersebut, kami targetkan aset tumbuh 63% atau sebesar Rp9,542 triliun dari Rp14,956 triliun di tahun 2022 menjadi Rp24,498 triliun di tahun 2023," kata Theresia, saat public expose usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2022, Kamis (15/6/2023).
Lalu kredit tumbuh sebesar 60,91% atau sebesar Rp5,349 triliun. Tahun 2022, Bank Maspion mampu menyalurkan kredit Rp8,78 triliun. Jumlah itu naik dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,23 triliun.
Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), tahun ini diproyeksikan naik 52,12% atau sebesar Rp5,690 triliun.
Untuk penyaluran kredit, Bank Maspion juga memperluas kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan para pelaku usaha kecil dan menengah di Jatim.
"Kami yakin target akan tercapai mengingat kondisi ekonomi saat ini mulai membaik," ujar Theresia didampingi Iis Herijati, Direktur Operasional Bank Maspion dan Kasemsri Charoensiddhi, Direktur Utama Bank Maspion, sebagai perwakilan dari KBank, Thailand, Kamis (15/6/2023).
Dia memastikan, pihaknya tetap selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit baru. Termasuk pemberian restrukturisasi kredit maupun pengelolaan kualitas kredit.
"Sehingga NPL (Non Performing Loan) juga turun di tahun 2022 ini dengan 1,21% dibanding tahun 2021 sebesar 1,67%," terangnya.
Sedangkan untuk kinerja lainnya hingga Desember 2022, laba bersih bank Maspion mencapai Rp114 miliar, meningkat 43,39% dibanding tahun 2021. Kemudian rasio ROE dan ROA masing-masing tercapai 7,15% dan 1,06%.
Pasca akuisisi, struktur permodalan Bank Maspion juga lebih kuat dengan rasio CAR tahun 2022 meningkat menjadi 31,55% dibanding periode yang sama tahun 2021 yang mencapai 13,69%.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
