Adapun total penduduk yang terdampak kekeringan air bersih mencapai 7.589 jiwa/2.409 KK. Yang terdiri dari, warga terdampak dari Desa Kunjorowesi 4.937 jiwa/1.556 KK, Desa Manduro Manggung Gajah 1.861 jiwa/597 KK dan Desa Duyung 791 jiwa/256 KK.
Pada pelaksanaan penyaluran air bersih ini, Gubernur Khofifah juga didampingi Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati untuk memastikan proses distribusi air menggunakan mobil tangki kapasitas 4.000 liter berjalan dengan baik.
Melalui pers rilis Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Gubernur Khofifah mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), musim kemarau 2023 di Jawa Timur diperkirakan terjadi pada Mei – September 2023. Dengan puncak musim kemarau akan terjadi di akhir Juli – Agustus 2023.
Untuk mengatasi hal tersebut, Gubernur Khofifah pun memastikan BPBD Provinsi Jatim agar terus melakukan pendistribusian air bersih ke sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan. Di Kecamatan Ngoro, dilakukan pendistribusian air selama 45 hari mulai tanggal 12 Juni - 26 Juli 2023.
Dalam pendistribusiannya, di Desa Kunjorowesi disalurkan sebanyak 4 tangki, sedangkan Desa Manduro Manggung Gajah dan Duyung masing-masing 3 tangki, dengan kapasitas tangki sekali pengiriman adalah 4.000 liter.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa memberikan sapaan berupa suplai air bersih. Disini kebutuhan sehari-hari rata-rata 10 tangki kapasitas 4.000 liter tapi tidak hanya di dusun ini tapi beberapa dusun lain. Namun juga tadi saya lihat sudah banyak tandon dari BPBD di sejumlah titik di Desa ini. Tentunya Ini jadi bagian dari upaya kita mendekatkan distribusi air bersih ke rumah-rumah penduduk,” kata Khofifah, Senin (19/6).
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait