MOJOKERTO, iNewsSurabaya.id - Bulan Suro identik dengan ritual di kalangan warga Jawa. Di Jawa Timur sebagian warga melakukan ritual Suroan di Candi Jolotundo, ritual yang dilaksanakan setiap tahun pada hari ke-10 Muharram atau 10 Suro berjalan bertahun-tahun.
Warga yang mengikuti ritual Suroan ini datang dari berbagai daerah, mulai Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Mojokerto. Mereka berkumpul di Candi Jolotundo untuk berdoa bersama dan meminta ampun atas dosa yang telah dilakukan. Warga juga meminta supaya diberikan rejeki yang berkah dan mudah oleh Allah SWT.
Tradisi ritual dilaksanakan secara bergotong-royong. Warga membawa tumpeng hingga jajan pasar untuk di makan bersama setelah berdoa dan memanjatkan syukur pada Allah. Warga saling bertukar makanan, kemudian makan bersama. Orang dewasa maupun anak kecil pun terlibat, mereka mengikuti ritual tahunan ini.
"Setelah ritual dan berdoa bersama, warga biasanya mandi di air Jolotundo secara bergantian," kata Abah Jun, Warga Surabaya yang mengikuti ritual.
Abah Jun mengatakan, sebelum ritual bancaan di Jolotundo, warga melaksanakan puasa terlebih dulu. Kemudian sore harinya datang ke Jolotundo untuk melakukan bancaan dan bertukar makanan.
"Jadi dari rumah warga membawa makanan sendiri, di Jolotundo dibagikan dan saling bertukar," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait