SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen masyarakat melakukan tindakan nyata pencegahan bunuh diri. Diantaranya, dengan meningkatkan ketahanan keluarga dan kepedulian antar sesama.
Ajakan ini disampaikannya sejalan dengan tema Hari Peringatan Pencegahan Bunuh Diri Sedunia Tahun 2023 yang diperingati setiap tanggal 10 September. "Mari tingkatkan kepedulian kepada saudara-saudara di lingkungan sekitar kita. Jika menunjukkan gejala depresi, segera bantu untuk segera mendapatkan pertolongan," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (11/9/2023).
Berdasarkan data Polri, selama periode Januari-Juni 2023 terdapat 585 laporan kasus bunuh diri di seluruh Indonesia. Kasus bunuh diri tertinggi terjadi di Jawa Tengah dengan jumlah 224 kasus. Disusul Jawa Timur 107 kasus, Bali 56 kasus, Jawa Barat 35 kasus, DI Yogyakarta 28 kasus, Sumatera Utara 26 kasus, Sumatra Barat 17 kasus, Lampung 16 kasus, Sulawesi Utara 13 kasus dan Bengkulu 12 kasus.
Berdasarkan lokasi kejadian, terbanyak di kawasan permukiman atau perumahan, yakni 445 kasus. Diikuti perkebunan 59 kasus, dan perkantoran 6 kasus. "Melihat maraknya kasus bunuh diri yang terjadi, saya mengingatkan pentingnya kesehatan mental. Terlebih, kesehatan mental merupakan salah satu faktor utama kasus bunuh diri," ujar Khofifah.
Bahkan, lanjutnya, gangguan kesehatan mental juga mengancam anak-anak. Dicontohkan, kasus bunuh diri akibat perundungan yang terjadi di sekolah-sekolah. Hal tersebut menandakan pentingnya peran guru, teman serta orang di sekitar untuk lebih peka atau aware atas kondisi satu sama lain.
"Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat, bisa melalui tingkat Kelurahan/RW/RT hingga lembaga pendidikan, untuk mengedukasi masyarakat agar memiliki pikiran terbuka terhadap kesehatan mental," ungkapnya.
Tak hanya itu, menurut Khofifah, keluarga punya peran besar terhadap upaya mencegah seseorang lakukan bunuh diri. Hal yang dapat dilakukan yaitu saling membina hubungan erat, memberi perhatian penuh, mendengarkan cerita serta menghargai perasaan untuk memahami emosi antar anggota keluarga.
“Keluarga sangat menentukan proses tumbuh kembang psikologis anggota keluarganya. Keluarga menjadi faktor penting ketahanan kesehatan jiwa. Sehingga keluarga merupakan pendukung utama dalam upaya pencegahan bunuh diri,” jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait