SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya mendapat kepercayaan dari Belmawa Dikti Kemendikbud RI untuk memberdayakan nelayan. UWP memutuskan untuk mendampingi nelayan di Pesisir Barat Kota Surabaya.
Lokasi pendampingannya dilakukan di Kelurahan Tambak Osowilangun, Surabaya. UWP diminta untuk mengawal kemandirian sosial ekonomi nelayan. Kampus di Surabaya Barat ini menurunkan Tim PPK Ormawa Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) yang didampingi Dosen Nurleila Jum’ati, S.Psi., MM (Prodi Manajemen) dan diketuai oleh Bayu Dharma Kusuma (Prodi Manajemen).
Program ini beranggotakan Moch Rizal Fadli (Prodi Teknik Industri), Rohmatun Nazilah (Prodi Manajemen), Ribut Iknawah Caturia (Prodi Manajemen), Ana Febri Yanti (Prodi Teknik Informatika), Yahya Ahmad Afandi (Prodi Teknik Industri), Chandra Ilham Pratama (Prodi Teknik Industri), Muhammad Iqbal Izza (Prodi Teknik Informatika), Andi Faizal Cahyadi (Prodi Teknik Informatika), Aula Rakhmawati (Prodi Manajemen), Nadia Alfrida Hermayani (Prodi Akuntansi) dan Nuri Aulia (Prodi Akuntansi).
"Pendampingan ini dilakukan dengan menerapkan konsep Pentahelix," kata Dosen Nurleila Jum’ati, S.Psi., MM, Dosen Pendampingan UWP Surabaya.
Leila panggilan akrab Nurleila Jum’ati, S.Psi., MM mengatakan, konsep Pentahelix diterapkan dengan metode yang disesuaikan dengan kapasitas dan motivasi yang dimiliki komunitas nelayan, dalam hal ini KUB Sumber Jaya sebagai Mitra.
Tim UWP melakukan beberapa langkah yang tepat untuk meningkatkan kemandirian nelayan, diantaranya melakukan sosialisasi dan pelatihan manajemen usaha, kemudian manajemen keuangan baik secara online maupun offline. Bahkan cara pendekatan jemput bola juga diajarkan.
"Kemarahan kerupuk payus yang dihasilkan nelayan juga dilakukan perubahan," ujarnya.
Berikut tahapan pendampingan UWP :
1. Sosialisasi dan pelatihan : Manajemen Usaha (kemasan – digital marketing) dan Manajemen Keuangan baik secara online maupun offline termasuk jemput bola datang dari rumah ke rumah. Kemasan kerupuk payus sudah mengalami perubahan dengan menggunakan standing pouch beserta penjelasan tentang produk.
2. Pengembangan Kapasitas Organisasi dilakukan dengan pembuatan papan nama, penguatan AD–ART dan Struktur Organisasi yang dimiliki.
3. Kunjungan industry : di SKG (Surabaya Kriya Galery) yang dikelola Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Pemkot Surabaya dan UKM Selendang Semanggi.
4. Pendampingan pengurusan :
a. Legalitas Usaha : NPWP – NIB
b. Bimtek Ketahanan Pangan sebagai dasar pengurusan PIRT
c. Sertifikat Halal
"Saat ini KUB Sumber Jaya mengolah hasil tangkapan laut dan budidaya tambak menjadi produk yang diunggulkan yaitu kerupuk payus, ikan bandeng dan terasi yang sudah mempunyai legalitas usaha dan sertifikat halal serta dasar pengurusan PIRT," ucapnya.
Untuk keberlanjutan dari capaian tersebut, ucap Leila, KUB Sumber Jaya juga didukung oleh Lurah Tambak Oso Wilangun, Dedy Purwito, ST.
Sementara Tim PPK Ormawa UKKI juga melakukan pengadaan alat kesehatan sederhana untuk KUB Sumber Jaya yaitu alat ukur tekanan darah dan alat cek darah, dengan 3 fungsi yaitu : tes kolestero, tes asam urat dan tes gula darah.
Dengan adanya alat cek Kesehatan sederhana tersebut maka nelayan dan keluarga secara rutin dapat saling memeriksa sebagai usaha preventif Kesehatan.
"Tim PPK Ormawa UKKI juga melakukan pendampingan pemberdayaan juga mendapatkan pengetahuan dan skill baik hard skill baik soft skill yang langsung dipraktekkan serta dapat diterapkembangkan dalam hidup dan kehidupan di masa yang akan datang baik secara personal maupun kelompok," paparnya.
Dengan demikian maka diharapkan capaian yang telah diraih dapat menyentuh 8 SDGs/TPB (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) dari 17 SDG’s yang ada yaitu tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pekerjaan kayak dan pertumbuhan ekonomi, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab, dan ekosistem kelautan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait