SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kabar baik itu bernama Profesor Mahfud MD. Saat PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura memilih untuk menyandingkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia tersebut sebagai calon wakil presiden membersamai Ganjar Pranowo, secercah optimisme untuk Indonesia yang lebih maju semakin terlihat di ujung sana.
Mahfud memenuhi semua persyaratan untuk menjadi pemimpin nasional. Dia punya rekam jejak bagus dan tidak muncul tiba-tiba. Karir politiknya dibangun dari bawah, sejak menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Universitas Islam Indonesia Jogjakarta, salah satu organisasi mahasiswa ekstra universitas terbesar di Indonesia. Dari HMI, dia belajar nilai-nilai keislaman moderat yang sesuai dan berkonvergensi dengan nilai-nilai kenahdliyyinan yang menjadi latar belakang sosial kulturalnya.
Pengalaman pria kelahiran Sampang, Madura, 13 Mei 1957, ini sungguh lengkap. Komplet. Dari legislatif, eksekutif, hingga yudikatif. Trias politica. Dari anggota DPR hingga menteri di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun orang mengenang keteguhannya saat menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (2008-2013). Pengalamannya yang komplet menjadikan rakyat makin percaya kelak negara berada di tangan yang tepat dengan kepemimpinan Ganjar-Mahfud.
Mahfud MD kita kenal berani memasuki pusaran isu-isu penegakan hukum di masyarakat. Bahkan ketika kasus-kasus hukum menyerempet sejumlah nama besar, Prof Mahfud tak sedikit pun gentar.
Keberanian Mahfud selaras dengan komitmen antikorupsi Ganjar Pranowo. Selama memimpin Jateng, Ganjar penuh gebrakan untuk memberantas pungli. Dia juga menjadi pioner pertama pembentukan desa antikorupsi di Tanah Air. KPK memberi penghargaan ke Jateng atas komitmen pencegahan antikorupsi.
Keberanian Mahfud rupanya dikagumi Megawati bersama para pimpinan parpol pengusung Ganjar lainnya. Megawati mengatakan, sudah lama rakyat menunggu keadilan. Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang berani. Menyitir Bung Karno di akhir pidato pengumuman calon presiden dan calon wakil presiden dari PDI Perjuangan, Rabu (18/10/2023), Mega mengatakan: “Pemimpin sebenarnya ketika masa krisis dapat mengambil tanggungjawab untuk menyelamatkan negara kita.”
Megawati percaya pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD akan menyuburkan demokrasi negeri ini dan akan bertindak menjadi sahabat rakyat sejati. “Mudah-mudahan rakyat dapat ikut menjadikan keduanya menjadi pemimpin negara dan bangsa,” tutur Megawati.
Megawati sekali lagi memperlihatkan kepiawaiannya sebagai sosok negarawan yang berhasil membaca tanda-tanda zaman dengan merekomendasikan Ganjar-Mahfud. Berulang kali dalam sejarah, Megawati berhasil menempatkan diri sebagai sosok kunci yang memunculkan tokoh-tokoh demi kepentingan bangsa dan negara.
Apa yang dapat diharapkan dari Mahfud jika terpilih menjadi wakil presiden mendampingi Ganjar? Pertama, reformasi penegakan hukum di Indonesia akan bisa berjalan lebih cepat dan terakselerasi. Pengalaman sebagai bagian dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif akan membuatnya cepat mengidentifikasi persoalan hukum sekaligus solusi penyelesaiannya.
Kedua, Mahfud akan mendapat dukungan dari kelompok-kelompok sipil yang selama ini merindukan penegakan hukum yang berkeadilan. Ini membuat kerja-kerja reformasi hukum di Indonesia dapat berjalan baik dan terarah pada koridor konstitusi.
Kehadiran Mahfud MD diharapkan memberikan keyakinan dan kepercayaan pada masyarakat Indonesia, serta mendongkrak indeks persepsi korupsi kita yang perlu terus diperbaiki saat ini. Mahfud akan menjadi simbol keseriusan pemerintah untuk meletakkan neraca keadilan setimbang dan berlaku untuk semua pihak.
Terakhir, kehadiran Mahfud MD semakin menguatkan idealisme bernegara yang diusung PDI Perjuangan selama ini, yakni menempatkan nilai-nilai nasionalisme dan demokrasi dengan ditopang nilai religiusitas yang kuat. Sesungguhnya Ganjar-Mahfud melanjutkan tradisi nasionalis religius dalam bingkai demokrasi di Indonesia. Merdeka!
Penulis :
M. Eri Irawan
Kader PDI Perjuangan Kota Surabaya
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait