Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa Pagar Nusa didirikan bukan sebagai perguruan silat tetapi sebagai perkumpulan dan pergerakan dari pesilat-pesilat.
"Pendekar Pagar Nusa boleh berasal dari perguruan atau aliran apapun, tetapi mereka adalah pendekar-pendekar yang bertekad untuk menghayati ruh Ahlussunah wal Jama'ah," ujar Gus Yahya.
Sementara itu, Nabil Haroen menegaskan di Pagar Nusa berkumpul para pendekar yang setia menjaga ulama dan senantiasa berkhidmah bagi bangsa dan negara.
Seraya mengucapkan terima kepada Presiden Jokowi dan tokoh-tokoh yang hadir, Nabil mengingatkan bahwa Surabaya menjadi palagan bagi para santri dalam berjuang melawan pasukan Sekutu kala itu.
"Di sini tempat mendarat pasukan Sekutu yang berhasil dikalahkan oleh santri-santri kita," ujar Nabil.
Hadir dalam pelantikan tersebut Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, jajaran menteri kabinet Indonesia Maju, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksmana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait