SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Narapidana Kasus penipuan apartemen Sepoa tewas di Lapas I Surabaya. Pihak Lapas masih belum bisa memastikan penyebab kematian kasus yang merugikan banyak orang ini.
Dia berinisial BS, narapidana yang terjerat kasus penipuan apartemen Sipoa. Pihak lapas tidak bisa mengetahui penyebab kematiannya karena keluarga menolak dilakukan autopsi.
“Penyebab kematian tidak bisa dipastikan karena tidak ada proses autopsi, yang bisa kami sampaikan hanya kronologis dan tanda-tanda sebelum kematian saja,” ujar Kalapas I Surabaya, Jayanta melalui siaran pers tertulisnya (3/11).
Jayanta lalu menceritakan kronologis kematian BS. Menurutnya, pada Kamis (2/11) siang, sekitar ukul 14.30, perawat Lapas Surabaya mendapat laporan dari petugas blok E, tempat BS ditahan.
“Menurut petugas blok, BS dalam posisi duduk di lantai dan tidak sadar diri serta mengeluarkan suara seperti orang mendengkur,” terangnya.
Melihat kondisi tersebut, petugas lapas dan rekan-rekan sekamar BS lalu membawa BS ke Klinik lapas. Lima menit kemudian BS tiba di klinik lapas.
Petugas medis melakukan pemeriksaan dengan kondisi BS sudah lemas. Hasil pemeriksaan petugas medis terhadap BS, tensi darah sudah tidak terukur, nadi tidak ada teraba denyutan dan tidak ada gerakan retraksi dada serta auskultasi tidak terdengar bunyi degub jantung.
“Kemudian perawat menghubungi dokter lapas dan segera dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Shabara Porong dengan menggunakan ambulance lapas serta menghubungi pihak keluarga,” tuturnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait