Ketua Umum Kyokushin Fighter Indonesia ini menuturkan, ada perkataan yang membuat motivasi membangun Perusahaan semakin serius. Salah satunya ‘Menjadi Raja itu di kerajaan Sendiri, Bukan di kerajaan Orang Lain’.
Petuah inilah yang membuat dirinya terus membangun Perusahaan dan mengembangkan Perusahaan dengan berbagai resiko.
Tahun 2017, Yohannes mengaku mulai merintis usaha sendiri. Saat itu banyak air mata keluar, karena perjuangan untuk memiliki Perusahaan tidak semudah yang dibayangkan.
Ada saatnya jatuh, frustasi hingga stress. Namun, sosok Astuti lah yang terus memberikan motivasi untuk bertahan dan mencari terobosan dalam berusaha.
“Akhirnya ada komitmen untuk fokus memproduksi garam lokal. Dan peran Ibu Mertua sangat besar. Beliau adalah pejuang bagi kami, Beliau adalah mentor bagi kami,” bebernya.
Ibu Mertua Bos PT Garsindo Meninggal Dunia, Wariskan Pemikiran Visioner Bangun Perusahaan. Foto iNewsSurabaya/ist
Apa yang ditanamkan Ibu Mertua Direktur PT Garsindo mulai membuahkan hasil. Ketika kabar duka menyelimuti keluarga PT Garsindo Anugerah Sejahtera, ucapan bela sungkawa sangat banyak, mulai dari Perusahaan rekanan, perbankkan, hingga rekan kerja. Ucapan belasungkawa juga tak putus-putus, mereka melepas kepergian Ibunda Mertua Yohannes Sugiarto.
Bahkan karangan bunga yang datang sangat banyak. Ditempat Persemayaman Yayasan Adi Jasa Jalan Demak Nomor 90-92 Surabaya penuh dengan karangan bunga ucapan perpisahan atas perginya Astuti Marijam Hadipurnomo atau Thio Kiem Hwa. Sosok yang menjadi pahlawan dikeluarganya ini akan dimakamkan di Makam Sendang Rejo Bojonegoro, Senin 6 November 2023.
Sosok Astuti Marijam Hadipurnomo atau Thio Kiem Hwa merupakan istri Wimpy Liem Djing Swie atau Bambang Wibisono. Memiliki anak Anthonius Kurniawan H, Eereena Anastasia H, Andriel Andrew H, dan Ezra Agathon H. Sementara menantunya adalah Yohannes Sugiarto dan Christina Budiarti P.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait