Mengarungi Sampah Pinggir Pantai Bikin Cidera Pemandangan Pulau Bawean

Arif Ardliyanto
Mengarungi Sampah Pulau Bawean semakin tak terkendali. Foto iNewsSurabaya/ist

Selama ini yang ada petugas kebersihan yang bersembunyi di balik rasa malu namun sama gaji tetap mau. Jika pemerintah membuka pendaftaran tenaga "Pasukan Kuning" akan berjubel para pendaftarnya. Selama ini petugas kebersihan yang ada seperti main petak umpet karena rekrutmennya tidak terbuka atau tidak transparan.
     
Paling memilukan dan memalukan adanya sampah datang di ketiak timur pelabuhan penyeberangan menjelang adanya acara peresmian penggunaan tambahan bangunan baru dari dermaga yang sudah ada sebelumnya. 

Serahkan sampah-sampah itu dituntaskan dengan cara mengarunginya. Sampah itu datangnya dari warga setempat yang secara seenaknya membuang sampah di aliran sungai dan pantai di dekat mereka tinggal. 

Ibaratnya, jika harus meminjam peribahasa bahwa buah jatuh tentu tak jauh dari pohonnya, sama halnya dengan sampah ada tak jauh dari pembuangnya. "Lebih berat mengarungi lautan daripada harus mengarungi sampah terus-menerus" Celetuk paling buncit "Mumpung ada rencana kunjungan pejabat yang hendak melakukan peresmian,  sampah karungi dulu."Lakukan!

Penulis :
Sugriyanto
Guru Bahasa Inggris SMN 1 Sangkapura Bawean Gresik

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network