Sementara pengamat politik dan pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo menilai caleg artis tidak cukup hanya bermodal popularitas.
Berdasarkan riset dari Puskakom Unair, memperlihatkan publik atau pemilih sebanyak 65 persen menginginkan bertemu langsung dengan caleg yang akan dipilih.
"Dari situ caleg artis tidak cukup hanya bermodal popularitas. Namun harus ada proses bekerjanya, insfrastruktur dan timnya yang datang ke lapangan. Jika hanya mengandalkan popularitas dan nama besar akan sangat susah, sehingga dibutuhkan interaksi yang lebih dalam tidak sekedar keterkenalan tapi juga komunikasi secara langsung," tuturnya.
Menurut Suko Widodo, dari keikutsertaan artis menjadi caleg yang diuntungkan adalah partai politiknya. Karena dengan kepopuleran artis tersebut nama parpol akan terangkat.
"Jadi yang diuntungkan adalah parpolnya, bagi caleg artis yang mau terpilih harus bekerja seperti yang lain, seperti pertemuan publik dan lainnya," kata Dosen Unair ini.
Caleg artis dinilai punya peluang besar dari tahapan keterpilihan karena sudah memiliki popularitas. Dari segi komunikasi politik, caleg artis yang tidak bisa terjun langsung ke tengah masyarakat bisa memanfaatkan teknologi. Misalnya melalui zoom dan teknologi komunikasi lainnya.
"Pemilih sangat ingin bersentuhan langsung dengan caleg yang dipilihnya," terang Suko Widodo.
Salah satu caleg artis yang maju di Pileg 2024, adalah Arizal Tom Liwafa. Pengusaha muda Surabaya ini maju sebagai caleg DPR RI melalui PAN di daerah pemilihan Jatim 1, Surabaya Sidoarjo.
Pertama kali terjun ke dunia politik, Tom Liwafa telah menyiapkan strategi kampanye untuk meningkat elektabilitasnya. Salah satunya langsung turun ke tengah masyarakat pemilihnya.
"Kita sering turun ke masyarakat dengan membuat permainan yang berhadiah sembako. Ini membuat masyarakat bergembira dan menjadi kreatifitas anak muda," ungkap Tom Liwafa.
Caleg PAN ini tetap optimistis bisa bersaing dengan caleg artis dan caleg kenamaan lainnya di dapil Jatim 1.
"Sekarang waktunya anak muda tampil dan kekuatan anak muda menciptakan ide kreatif. Pada akhirnya pemilih akan melihat itu dan ditambah jumlah followers di media sosial yang mencapai 2 juta sedikit banyak akan membantu," pungkas Influencer Surabaya ini.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait