"Sudah 7 tahun ngontrak di sini. Selama tinggal di sini juga baik-baik kok, sama tetangga juga sosialisasi. Sering ketemu ketika kerja bakti dan yasinan, tidak pernah dengar ada masalah," kata Iswahyudi.
Iswahyudi juga menyebut ia sempat terakhir kali bertemu dengan Wahaf saat salat Isya bareng di masjid. Tak sangka, setelahnya korban malah nekat mengakhiri hidup bersama istri dan anak.
"Terakhir ketemu Senin malam kemarin. Saat itu Pak Wahaf baru saja tiba dari masjid usai salat isya berjamaah," ujarnya.
Tak disangka, keesokan paginya yakni Selasa (12/12/2023) sekitar pukul 08.00 WIB,Wahaf dan keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal di rumahnya di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Aksi bunuh diri ini diduga dilakukan pada Senin malam. Proses evakuasi sekeluarga ini pun berjalan dramatis, beberapa tetangga langsung mendobrak pintu belakang kamar yang terkunci.
Ketiga korban terdiri dari Wahaf, istrinya yang berumur sekitar 35 tahun bernama Sulikhah dan satu anaknya berinisial R. Mereka ditemukan penuh luka sayatan di tangan kiri.
Wahaf sendiri dinyatakan tewas seusai dilarikan ke RS dr. Moenir Lanud Abdulrahman Saleh Malang.
"Di dalam kamar itu sudah darah semuanya, darahnya dari pak Wahaf itu ayahnya, beliau di lantai, yang ibunya Sulikhah dan anaknya satunya di kasur, sudah nggak bergerak, sang anak terlentang," tuturnya.
Sementara itu, anak korban yang lain yang berinisial K selamat lantaran tidur terpisah di kamar depan.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait