Pengamat Ekonomi Untag Surabaya, Dr. Arga Christian Sitohang, menyebut bahwa naiknya harga minyak goreng di pasar domestik melanjutkan tren kenaikan. Terlepas dari fakta, bahwa Indonesia merupakan produsen terbesar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang merupakan bahan baku pangan pokok tersebut.
"Kalau dilihat dari sisi ekonomi mikro. Kalau menurut saya, harganya meningkat itu karena kalau harganya meningkat maka penawarannya semakin tinggi. Nah seperti yang kita ketahui, kan kebijakan pemerintah apalagi yang di CPO kan kita sebagai penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Karena kita lebih terfokus pada CPO itu tadi maka akan mendongkrak sisi nilai minyak goreng ini," terangnya.
Disisi lain, lanjut Arga, naiknya harga minyak goreng curah dipasaran tentunya sangat dirasakan imbasnya oleh para pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di sektor usaha kuliner olahan. Jika UMKM menaikkan harga produksi, otomatis akan berimbas pada tingkat pendapatan.
"Itu kembali lagi. Kalau diturunkan harga produksi, berarti pedagang-pedaagang tidak akan mendapat keuntungan," tuturnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait