LAMONGAN, iNewsSurabaya.id - Lapas Lamongan di bawah pimpinan Mahrus menunjukkan keseriusannya dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Dalam dua hari terakhir, lebih dari separuh dari total 671 warga binaan telah menjalani tes urine di lapas tersebut.
"Sekitar 400 warga binaan telah mengikuti tes urine untuk mengetahui apakah ada kehadiran zat terlarang dalam tubuh mereka," kata Mahrus, Kepala Lapas Lamongan, 6 April 2024.
Hasilnya luar biasa, dengan semua warga binaan dinyatakan negatif. Hal ini menandakan bahwa tidak ada satupun dari mereka yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba selama mereka menjalani masa binaan di Lapas Lamongan yang terletak di Jalan Sumargo.
Selain itu, proses tes tersebut dilakukan secara terbuka dengan melibatkan pihak berwenang seperti BNNK Gresik, Polres Lamongan, Kodim, dan Denpom, menegaskan komitmen penuh lapas dalam memerangi kejahatan narkoba.
Namun, langkah antisipatif tidak berhenti di situ. Lapas Lamongan juga melakukan penggeledahan secara acak terhadap hunian warga binaan untuk memastikan kebersihan dan keamanan.
"Kami melakukan penggeledahan acak di tiga kamar, yaitu kamar D2, B6, dan A6," ungkap Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Lamongan, Andi Eko Sutrisno.
Andi menekankan bahwa pemilihan kamar untuk penggeledahan dilakukan oleh pihak eksternal, menunjukkan transparansi dan keterbukaan lapas dalam menjaga keamanan serta kenyamanan masyarakat.
Dengan langkah-langkah ini, Lapas Lamongan memberikan bukti nyata bahwa mereka tidak main-main dalam upaya memerangi narkoba dan menjaga ketertiban di dalamnya.
Langkah yang diambil Lapas Lamongan inipun mendapat apresiasi dari Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono. Menurutnya, langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Lapas Lamongan punya komitmen yang kuat dalam menciptakan lapas yang aman dan kondusif.
"Tentunya segala tindakan pendisiplinan warga binaan harus dilakukan secara terukur dan berkala, seperti halnya yang dilakukan Lapas Lamongan," puji Heni.
Selain itu, Heni juga menekankan pentingnya menegakkan aturan dan SOP di lapas dengan berlandaskan tindakan humanis.
"Pendekatan yang humanis juga membuat kondisi lapas semakin kondusif, apalagi mengingat saat ini ada di momen ramadan dan menjelang Idulfitri," tutup Heni.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait