SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Indonesia menduduki peringkat ketujuh sebagai salah satu negara dengan adopsi kripto tertinggi secara global. Menurut Chainalysis peringkat tersebut meningkat dari tahun 2023 di mana Indonesia menduduki peringkat 20.
Pertumbuhan adopsi kripto tersebut dapat terlihat dari data yang dimiliki oleh Bappebti, di mana jumlah pelanggan atau investor aset kripto yang terdaftar di Indonesia hingga Maret 2024 lebih dari 19,7 juta pelanggan, meningkat 15,2% dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 17,14 juta pelanggan.
Begitu juga dengan perkembangan nilai transaksi perdagangan fisik aset kripto di Indonesia pada Kuartal I 2024 mencapai Rp158,84 triliun. Nilai ini meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp38,48 trilliun.
Seiring dengan pertumbuhan industri aset kripto di Indonesia, edukasi dan literasi kripto juga merupakan hal penting yang harus terus ditingkatkan agar masyarakat bisa lebih memahami tentang cara berinvestasi yang aman, bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
Menyikapi hal tersebut, Luno, aplikasi investasi aset kripto global yang berkomitmen menyediakan platform yang aman untuk membeli, menyimpan dan mempelajari kripto, terus berkomitmen untuk memperkuat literasi kripto di Indonesia.
Salah satu bentuk komitmen tersebut ditunjukkan dengan melakukan rangkaian inisiatif program edukasi untuk meningkatkan literasi kripto, khususnya bagi para jurnalis di beberapa daerah di Indonesia.
Program edukasi yang bertajuk “LUNO CRYPTO TALK: Mengupas Tuntas Mitos-mitos Seputar Bitcoin dan Aset Kripto”, digelar dalam rangka mendukung program Bulan Literasi Kripto 2024 yang diinisiasi oleh Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo - ABI) dengan berkolaborasi bersama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait