SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Menjelang Pilkada 2024, nama Dwi Astutiek tiba-tiba mencuri perhatian publik. Perempuan yang dikenal sebagai aktivis Muslimat NU Jawa Timur ini dikabarkan mendapat dukungan penuh dari Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak.
Emil menyebut Dwi memiliki potensi besar untuk ikut serta dalam kontestasi Pilkada serentak, dan bahkan telah menunjuk dua daerah yang potensial untuk dijadikan arena perjuangan Dwi, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto.
"Dwi Astutiek adalah salah satu perempuan potensial yang layak diperhitungkan dalam Pilkada serentak 2024," kata Emil Dardak usai pertemuan di kediamannya di Margorejo, Surabaya.
Menurut Emil, kompetensi dan kepedulian Dwi terhadap berbagai isu kemasyarakatan seperti pendidikan, sosial, dan keumatan, menjadikannya kandidat ideal untuk posisi kepala daerah atau wakil kepala daerah.
Dwi bukan sosok baru di dunia politik. Sebelumnya, ia pernah berjuang bersama Emil dalam Pilgub Jatim 2018, dan dikenal memiliki jejaring kuat di berbagai lapisan masyarakat. Emil menambahkan, Dwi telah memiliki dukungan dari berbagai kalangan, terutama di Sidoarjo, di mana ia pernah mengikuti Pilkada pada tahun 2020.
Selain itu, di Mojokerto, Dwi yang puluhan tahun menjadi pengurus Muslimat NU Jawa Timur, dikenal sering berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Amanatul Ummah pimpinan KH Asep Syaifudin Chalim, salah satu ponpes terkemuka di daerah tersebut.
Tak hanya Mojokerto dan Sidoarjo, nama Dwi juga mengemuka sebagai kandidat kuat wakil walikota Surabaya, mendampingi Eri Cahyadi. Di beberapa ruas jalan di Surabaya, baliho dan reklame besar bergambar Dwi Astutiek sudah mulai bermunculan, menandakan dukungan luas dari masyarakat.
Dwi Astutiek tidak hanya dikenal sebagai tokoh senior di Muslimat NU Jawa Timur, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi penting seperti Dewan Pendidikan Jawa Timur, PERGUNU, dan Forum PAUD Jawa Timur. Selain itu, ia memimpin Rumah Singgah Griya Pena Kharisma, sebuah organisasi sosial yang telah puluhan tahun membantu anak-anak jalanan dan masyarakat miskin perkotaan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait