Lalu, nyeri yang berkurang, tetapi bahu justru semakin kaku dan sulit digerakkan, umumnya terjadi antara 4 hingga 12 bulan. Terakhir, bahu telah mulai membaik dan nyeri yang berkurang perlahan yang terjadi antara 1 hingga 3 tahun.
Ditegaskan Prof. Ruslan Sebenarnya, frozen shoulder bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ternyata wanita yang berusia 40 tahun ke atas berisiko mengalami kelainan ini.
Terlebih jika wanita sering memanggul tas hanya dalam satu bahu, karena wanita sering mengenakan tas bahu dibandingkan dengan tas punggung. Selain itu, orang-orang yang mengidap penyakit diabetes, tuberkulosis, jantung, masalah hormon tiroid, dan penyakit Parkinson memiliki risiko terserang bahu kaku yang sama tingginya.
"Dari yang pernah berobat ke ALTY Orthopaedic Hospital, 10 orang pasien, 6 diantaranya perempuan,” jelasnya.
Ditegaskan Prof Ruslan sering membawa tas berat di satu sisi bahu saja kebiasaan para wanita, kebiasaan ini bisa menyebabkan keseleo atau robek pada otot dan tendon karena bawaan yang berat.
Meskipun banyak diabaikan, namun membawa banyak barang bawaan pada tas dapat berpengaruh terhadap kesehatan bahu. “Bila terlalu sering serta menjadi kebiasaan, maka bisa-bisa rasa sakit merambat dari bahu, leher, baru ke punggung,” paparnya.
Prof. Ruslan mengingatkan apabila positif mengalami bahu kaku, pengobatan yang dilakukan biasanya adalah fisioterapi yang dikombinasikan dengan konsumsi obat untuk meredakan nyeri pada bagian bahu.
“Jika keduanya masih tidak membuat bahu kaku membaik, dokter dapat melakukan tindakan manipulasi bahu untuk melemaskan jaringan pada bahu yang menegang, distensi bahu untuk peregangan jaringan bahu dan memudahkan sendi bergerak, serta artroskopi dengan membuang jaringan parut dan jaringan yang menempel pada sendi bahu,” tandasnya
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait