SURABAYA, iNews.id - Michael Gerard Tyson atau yang lebih dikenal dengan Mike Tyson adalah seorang petinju professional dan mantan juara kelas berat kelahiran Brooklyn, New York, Amerika Serikat, tanggal 30 Juni 1966.
Julukan Mike Tyson secara internasional adalah Iron Mike, merujuk pada postur tubuhnya yang kuat bagaikan besi.
Beberapa media massa yang lebih suka menyebutnya sebagai The Baddest Man of Earth, yeng merujuk pada perangainya yang buruk, baik di dalam maupun di luar ring tinju.
Sedangkan pers Indonesia lebih senang menyebut Tyson sebagai Si Leher Beton, merujuk pada lingkaran leher Tyson pada masa jayanya yang ekstra besar dari ukuran normal dan tampak begitu kokoh.
Mike Tyson adalah salah seorang petinju kelas berat paling ditakuti karena kebrutalannya.
Dia adalah juara dunia kelas berat termuda di usia 20 tahun.
Rekornya adalah 50 kali menang, 5 kali kalah dan 2 tanpa keputusan. 44 dari 50 kali kemenangannya diraih dengan kemenangan KO. Sungguh sangat menakjubkan.
Segala prestasi mentereng itu berbanding terbalik dengan kehidupan pribadinya yang kacau balau.
Perkawinannya dibumbui dengan berbagai kasus kekerasan rumah tangga.
Di puncak kariernya harus mendekam dalam penjara selama 3 tahun karena kasus pemerkosaan.
Selang beberapa tahun kemudian di harus mendekam kembali di balik jeruji besi selama setahun akibat menyerang 2 orang yang terlibat kecelakaan mobil dengannya.
Pada tahun 1995 setelah keluar dari penjara Mike Tyson secara resmi mengumumkan memeluk Agama Islam.
Kedekatannya terhadap Islam dia dapatkan pada saat dirinya berada di dalam penjara. Namanya pun berubah menjadi Malik Abdul Azis. Namun tidak semua hal tentang kehidupan pribadi Mike Tyson diketahui publik.
Terdapat satu rahasia besar yang tidak banyak orang tahu.
Rahasia ini diungkap oleh mantan bodyguard-nya yaitu Rudy Gonzales. Dia mengungkapkan fakta yang selama ini disimpan rapat.
Rudy Gonzales yang juga mantan sopir pribadi Mike Tyson menyebutkan bahwa Mike Tyson mempunyai ritual unik yang harus dilakukan beberapa saat sebelum naik ring.
Ritual unik yang dilakukan oleh Mike Tyson itu adalah bercinta di ruang ganti ataupun kamar mandi di lokasi pertandingan.
Hal ini dilakukan untuk menyalurkan energi berlebih yang dimilikinya.
Rudy Gonzales seringkali kelabakan dalam menyediakan wanita untuk ritual unik Mike Tyson sesaat sebelum pertandingan dimulai tersebut. Hal ini seringkali membuat Mike Tyson murka.
Mike Tyson menyadari bahwa dirinya memiliki emosi yang meledak-ledak dan cenderng tak terkendali.
Dia juga memiliki tenaga yang sangat besar dan hal inilah ketakutan terbesar Mike Tyson.
Dengan kekuatan dan emosi yang meledak-ledak ini dia bisa saja membunuh lawannya di dalam ring.
Rudy Gonzales yang dalam setiap pertarungan Mike Tyson selalu berada disisi ring, menjadi kasus keganasan Tyson.
Seringkali dia melihat lawan-lawan Tyson meskipun dengan tubuh raksasa tersungkur menahan sakit karena tulangnya patah atau mukanya berdarah-darah.
Bercinta sebelum naik ring adalah cara untuk meredam semua itu. Hal itu terbukti efektif untuk menyelamatkan lawan-lawan Mike Tyson dari cedera parah atau bahkan kematian.
Perlunya bercinta sebelum naik ring juga menjadi alasan Mike Tyson untuk mengatasi masalah kejiwaan yang dimilikinya.
Dia selalu merasa cemas ketika akan naik ring dan merasa sedih yang teramat dalam tanpa tahu sebabnya.
Mike Tyson akan selalu cemas melakukan kesalahan di atas ring dan merasa dirinya tak pernah baik.
Hal itu terjadi karena pengaruh masa lalunya yang begitu kelam.
Tyson tumbuh di daerah berbahaya di Brooklyn pada tahun 1970-an. Ditinggalkan ayahnya saat dia lahir dan menjadi yatim pitau pada saat usia 16 tahun yang ketika ibunya meninggal dunia.
Mike Tyson seringkali di bully karena perawakannya yang pendek dan ngomongnya yang cadel.
Respon yang dia berikan seringkali berujung dia dipenjara.
Pada usia 13 tahun Tyson sudah seringkali keluar masuk penjara dan ditangkap polisi sebanyak 38 kali.
Semua kehidupan kelam itu masih tersimpan digoresan-goresan luka disekujur tubuhnya.
Mental dan emosinya masih terganggu dan mengikutinya hingga kini.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
